Pemilih Mengambang Bisa Jadi Penentu Kemenangan di Pilkada Maros

Rabu, 18 Maret 2020 - 18:05 WIB
Pemilih Mengambang Bisa Jadi Penentu Kemenangan di Pilkada Maros
Pemilih mengambang di Pilkada Maros dinilai cukup besar dan bisa menjadi penentu kemenangan. Foto/Ilustrasi
A A A
MAROS - Lembaga Konsultan Politik, PT Nurani Strategic, baru-baru ini melakukan penelitian survei untuk Pilkada Maros 2020. Hasilnya, ditemukan persentase besar untuk pemilih mengambang atau tidak konsisten terhadap salah satu pasangan calon (paslon). Bahkan, suara pemilih pengambang ini disebut bisa menjadi penentu kemenangan.

Pada hasil survei tersebut, PT Nurani Strategic membagi empat paslon yang saat ini berkembang pada Pilkada Maros 2020. Untuk elektabilitas, Chaidir Syam-Suhartina Bohari masih menjadi yang tertinggi dengan persentase 26,8 persen.

Disusul Andi Harmil Mattotorang-Andi Ilham Nadjamuddin di angka 21,6 persen, lalu kemudian paket Amirullah Nur-Wawan Mattaliu di angka 16,3 persen dan Paslon terakhir Andi Tajerimin Nur-Havid Pasha di angka 9,2 persen. Adapun yang belum menentukan pilihan yakni sebesar 26,1 persen.

Direktur PT Nurani Strategic, Nurmal Idrus, mengatakan angka 26,1 persen tersebut ialah pemilih mengambang. Para pemilih ini akan menjadi rebutan bagi empat Paslon yang ada sekarang.

"Para pemilih ini tentu akan menjadi rebutan. Siapa yang berhasil meyakinkan para pemilih yang mengambang ini, maka peluang menangnya cukup besar," kata Nurmal, kepada SINDOnews, Rabu (18/3/2020).

Lebih jauh, PT Nurani Strategic juga melakukan survei soal stabilitas dukungan. Sebanyak 56,3 persen merasa yakin dengan pilihannya, 29,4 persen merasa tidak yakin dengan pilihannya, serta 14,3 persen masih tidak tahu.

Nurmal mengatakan pemilih mengambang ini memiliki dua opsi. Pertama mereka menyembunyikan calon yang dia pilih, kedua yakni dia masih menyebutkan nama lain saat diwawancara.

"Meski begitu, tingginya angka pemilih yang belum menjawab ini membuat Pilkada Maros tergolong paling dinamis di Sulsel. Belum ada yang paling dominan, karena nilai persentasenya saling berdekatan," ujar Nurmal.

Dia memprediksi, angka kemenangan untuk seorang Paslon di Pilkada Maros tak ada yang menyentuh angka 50 persen. Paling tinggi yakni 45 persen sampai 47 persen.

Lebih jauh Nurmal menjelaskan adanya dua paslon lain yakni Amirullah Nur-Wawan Mattaliu dan Andi Tajerimin Nur-Havid Pasha membuat dua paslon yang saat ini di atas angin cukup terancam. Apalagi Nurmal melihat tingkat elektabilitas Chaidir-Suhartina dan Harmil-Ilham cenderung stagnan.

"Meski Chaidir dan Harmil masih di atas, tapi dengan adanya penantang Amirullah dan Tajerimin ini, tentunya akan menjadi pengganggu. Sehingga pertarungan di Pilkada Maros nantinya tentunya bakal sengit," tuturnya.

Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan pada 2 hingga 7 Maret 2020. Penelitiannya mencakup seluruh masyarakat Kabupaten Maros yang sudah memiliki hak pilih, yaitu berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 660 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh kecamatan di Kabupaten Maros.

"Penarikan sampel dilakukan secara acak bertingkat atau multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah pemilih setiap kecamatan. Jumlah sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 3.8% pada selang kepercayaan 95%," tambah Nurmal.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan responden. Setiap pewawancara dilakukan pelatihan terlebih dahulu dan menangani minimal dua desa/kelurahan dan maksimal empat desa/kelurahan.

Kandidat Bersuara
Salah satu kandidat di Pilkada Maros, Wawan Mattaliu, setuju dengan hasil survei yang dilakukan oleh PT Nurani Strategic perihal pemilih mengambang yang mencapai 26,1 persen. Dia bahkan memandang, persentase tersebut akan semakin tinggi menjelang 23 September mendatang.

"Saya rasa, jumlah pemilih mengambang akan semakin banyak menjelang hari pemilihan nanti. Sehingga saya kira, di Maros ini masih sangat dinamis," kata Wawan saat dikonfirmasi terpisah, kemarin.

Soal namanya yang dipaketkan dengan Amirullah Nur sebagai wakil, Wawan mengapresiasi simulasi tersebut. Sekali pun dia mengaku belum ada pembicaraan khusus terkait pasangannya.

"Kami tentu menghargai apa yang dilakukan oleh teman-teman, itu artinya nama kami juga diperhitungkan. Tapi kan lagi-lagi, belum ada kesepakatan terkait hal itu. Dan saya rasa, ini masih cair lah," kuncinya.

Data Survei
#Simulasi Paket
Chaidir Syam-Suhartina Bohari: 26,8 persen
Andi Harmil Mattotoran-Andi Ilham Nadjamuddin: 21,6 persen
Amirullah Nur-Wawan Mattaliu: 16,3 persen
Andi Tajerimin Nur-Havid Pasha: 9,2 persen
Tidak Tahu/Pemilih Mengambang: 26, 1 persen

#Stabilitas Dukungan
Yakin dengan Pilihan: 56,3 persen
Tidak Yakin dengan Pilihan: 29,4 persen
Tidak Tahu: 14,3 persen
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8381 seconds (0.1#10.140)