Berawal dari Insiden, Gurun Ini Akhirnya Dijuluki Gerbang Neraka

Jum'at, 20 Maret 2020 - 10:16 WIB
Berawal dari Insiden, Gurun Ini Akhirnya Dijuluki Gerbang Neraka
The gateway to Hell merupakan kawah bernama Darvaza dengan lubang sedalam 30 meter dan lebar 69 meter. Foto : Istimewa
A A A
MAKASSAR - Mungkin kamu pernah mendengar istilah gerbang neraka? Yup, meski terdengar mengerikan namun tempat ini benar adanya, berada di negara Turkmenistan. Istilah gerbang neraka digunakan untuk mengidentifikasi api di tempat ini yang tak pernah padam sedikitpun.

Dilansir dari Wikipedia, The gateway to Hell merupakan kawah bernama Darvaza dengan lubang sedalam 30 meter dan lebar 69 meter. Kawah api yang terletak di tengah padang pasir Karakun, 150 mil dari Ashgabat, konon terus menyala selama puluhan tahun.

Menurut ahli geologi Turkmen Anatoly Bushmakin, gerbang neraka ini sendiri ditemukan secara tak sengaja oleh sekelompok insiyur Soviet yang sedang mengeksplorasi sumber gas alam di kasawan itu pada tahun 1971. Saat melakukan eksploitasi, tanah yang mereka gali tiba-tiba amblas dan mulai mengeluarkan sejumlah titik api.

Khawatir gas beracun berbahaya yang dilepaskan dari kawah akan menyebar ke kota-kota terdekat, para insinyur berpikir bahwa cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan membakar habis gas tersebut. Sebelumnya diperkirakan gas tersebut akan terbakar habis dalam beberapa minggu, namun justru terus menyala selama lebih dari empat dekade.

Sejarah tentang kawah ini tidak pasti. Para ahli geologi lokal mengatakan bahwa keruntuhan yang menciptakan kawah ini terjadi pada tahun 1960-an, dan gas-gas tersebut tidak terbakar sampai tahun 1980-an. Namun tidak ada catatan pasti yang tersedia untuk setiap versi informasi yang berbeda-beda.

Adapaun cadangan gas yang ditemukan ini sendiri adalah salah satu yang terbesar di dunia. Sementara nama "Pintu Neraka" diberikan oleh penduduk setempat, mengacu pada api, lumpur mendidih, dan api oranye di dalam kawah besar tersebut, yang memiliki diameter 70 meter, rentang titik panas tersebar di sebuah area dengan lebar 60 meter hingga kedalaman sekitar 20 meter.

Pada bulan April 2010, Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow, mengunjungi situs ini dan memerintahkan agar lubang tersebut ditutup. Dan pada tahun 2013, kawasan tersebut resmi berstatus cagar alam bagian dari Gurun Karakum.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9666 seconds (0.1#10.140)