Warga Protes Lahannya Dijadikan Akses Menuju Lokasi Tambang Galian C

Rabu, 25 Maret 2020 - 16:11 WIB
Warga Protes Lahannya Dijadikan Akses Menuju Lokasi Tambang Galian C
Akses jalan menuju tambang galian c di Desa Taulan, Kecamatan Cendana. Foto: SINDOnews/Aris Bafauzi
A A A
ENREKANG - Sejumlah warga yang mengaku pemilik lahan di Desa Taulan, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang melakukan protes kepada Yayasan Al-Muhajirin. Mereka protes karena lahannya dijadikan akses menuju lokasi tambang galian C yang dikelola yayasan.

Salah seorang warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, Harbama mengaku tidak pernah diminta persetujuan oleh pemilik tambang untuk memakai lahannya sebagai akses menuju tambang.

"Saya tidak pernah menyetujui lahan saya dibuat jalan menuju ke tambang, apalagi tiap saat dilewati truk bermuatan berat yang merusak lahan pertanian kami. Polusi debu juga mengenai tanaman padi kami, yang menyebabkan hasil panen menurun," ujar Harbama, Rabu (25/3/2020).

Selain Harbama, ada sembilan warga lain yang mengklaim sebagai pemilik lahan, termasuk Husnaini.

Sama dengan Harbama, Husaini juga mengaku tidak pernah membubuhkan tanda tangan persetujuan penggunaan lahan. Makanya, ia meminta aparat kepolisian turun tangan menangani persoalan ini.

"Kenapa bisa ini, padahal saya belum tanda tangan. Saya menduga ada rekayasa atau tanda tangan palsu. Saya kira kepolisian mesti menutup jalan itu, hingga permasalahan ini selesai," ungkap Husnaini.

Menanggapi protes tersebut, pihak pengelola tambang Yayasan Al-Muhajirin, Abdullah mengakui akses jalan menuju lokasi tambang memang lahan milik warga. Namun sebelum digunakan, Abdullah mengaku telah meminta persetujuan semua warga pemilik lahan.

"Kita buat jalan setelah ijinnya keluar dari pihak perijinan. Yang tentunya ditandai dengan setujunya semua warga pemilik lahan. Yang waktu itu difasilitasi pemkab," ujar Abdullah.

Menurut Abdullah, yayasan juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp2.500.000 pada bulan Februari 2020 untuk dibagikan kepada pemilik lahan.

"Kita juga telah keluarkan dana pada Februari 2020, Rp2,5 juta rupiah untuk dibagi rata ke pemilik lahan yang dikoordinir kepala dusun," tambahnya.

Abdullah mengatakan, pihak yayasan bahkan juga bersedia membangun talut di sisi jalan. Talut itu kata dia akan dibangun menunggu hingga musim panen selesai.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4047 seconds (0.1#10.140)