U-Turn 3 Ruas Jalan di Kota Makassar Bakal Dikurangi

Jum'at, 27 Maret 2020 - 08:54 WIB
U-Turn 3 Ruas Jalan di Kota Makassar Bakal Dikurangi
Dishub wacanakan pengurangan u-turn atau bukaan jalan putar balik arah di tiga ruas jalan Kota Makassar. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
MAKASSAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel mengisiniasi rencana pembentukan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Sulsel.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sulsel, Aruddini menjelaskan, pembentukan forum ini untuk mengkoordinasikan dan menyelesaikan permasalahan lalu lintas.

Dalam forum ini, kata dia, turut akan dilibatkan kelompok masyarakat di luar dari instansi pemerintahan. "Ini sudah selesai draft SK-nya. Kita sudah ajukan ke pak gubernur supaya segera ditandatangani pembentukan forum lalu lintas ini," kata Aruddin yang dikonfirmasi SINDOnews, kemarin.

Dia melanjutkan, salah satu tugas utama forum ini mencari solusi atas kemacetan jalan di ruas jalan khususnya di Kota Makassar.

Dengan agenda prioritas, merencanakan pengurangan u-turn atau bukaan jalan putar balik arah. "Secara umum kita kaji, memang ternyata ada u-turn yang ada ini tidak perlu. Setelah resmi terbentuk ini forum, kita akan undang instasi terkait dan kita akan tutup beberapa u-turn yang tidak memenuhi kriteria," paparnya.

Aruddini mengatakan, rencananya ada tiga ruas jalan yang bakal dilakukan pengurangan u-turn. Diantaranya Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Sultan Alauddin.

Kajian awal dari Dishub Sulsel atas ketiga ruas jalan ini, nantinya akan dibahas lebih jauh melalui forum tersebut. "Ini masih dalam proses kajian yang sempat terputus beberapa hari dengan kejadian nasional saat ini. Tapi kemungkinan cuma tiga ruas jalan itu. Kami akan terpadu membahas ini melalui forum yang nanti akan merekomendasikan bahwa itu tidak boleh terlalu banyak bukaan," urai dia.

Meski baru tiga ruas jalan yang menjadi fokus pengurangan u-turn, Aruddini berharap di ruas jalan kota bisa mengikut untuk dilakukan hal yang sama.

Dengan demikian, semua jalur protokol di Makassar, baik yang berstatus jalan nasional, provinsi, hingga kota bisa saling terhubung memperlancar arus lalu lintas. "Pemerintah kabupaten/kota diharap bentuk juga itu forum dan harus diaktifkan. Harapan kita lalu lintas di jalan protokol jadi lancar. Kedua memang ada hambatan sesaat mungkin, ada pro kontra. Tapi kita tekankan, walaupun nanti jalur kendaraan menjadi panjang karena u-turn ditutup, yang penting arus lalu lintas lancar," tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah turut meminta agar penanganan pak ogah atau pengatur lalu lintas liar tetap jadi perhatian. Pasalnya, kehadiran pak ogah juga dinilai salah satu biang kemacetan yang sering hadir di tiap u-turn.

Nurdin Abdullah berharap, penertiban pengatur lalu lintas harus dicarikan solusi sistematis. Dengan memaksimalkan petugas yang ada dan bekerjasama antar instansi. "Memang harus kerja sama dan itu harus dibuatkan surat penugasan. Sampai akhir tidak ada lagi pak ogah. Kalau saya memang harus ada sistem. Ini sudah berkali-kali saya sampaikan baik ke perhubungan provinsi, maupun perhubungan kota," pungkas Nurdin.
(sss)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7320 seconds (0.1#10.140)