Ojol Bunuh Diri di Jembatan Barombong Diduga Dipicu Masalah Rumah Tangga

Senin, 30 Maret 2020 - 14:40 WIB
Ojol Bunuh Diri di Jembatan Barombong Diduga Dipicu Masalah Rumah Tangga
Suasana pencarian pengemudi ojol yang belakangan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Foto/Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Taufik (29), pengemudi ojek online (ojol) yang nekat melompat dari Jembatan Barombong, Kota Makassar, Sulsel. Taufik dilaporkan melakukan aksi nekat itu pada Minggu (29/3/2020) dan akhirnya ditemukan tidak bernyawa pada Senin (30/3/2020) pagi.

Kepala Unit Reskrim Polsek Tamalate, AKP Ramli, mengatakan sejauh ini, aksi pengemudi ojol yang nekat melompat di Jembatan Barombong itu murni bunuh diri. Motifnya, diduga karena pria asal Kabupaten Gowa ini memiliki masalah rumah tangga yang tidak bisa diselesaikannya.

"Kabarnya ada masalah dengan istrinya. Tapi kami belum periksa istrinya. Indikasi sementara dia melompat sendiri," kata Ramli, Senin (30/3/2020).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Ramli menyebut ada saksi yang melihat Taufik melompat ke Sungai Jeneberang. Saksi itu bahkan sempat mengabadikan momen tersebut, sebelum melaporkan ke pihak sekuriti perumahan yang berada tidak jauh dari TKP.

Ramli menyampaikan setelah dievakuasi pagi tadi, jenazah Taufik sudah disemayamkan di rumah duka di Kabupaten Gowa. Polisi belum mengambil keterangan pihak keluarga karena masih dalam suasana berduka. "Kita tunggu dulu keluarganya karena masih dalam kedukaan," tandasnya.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Basri, menyampaikan jenazah Taufik ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi awal dia melompat. Jenazah korban berada di dasar sungai. Diakuinya, sempat ada kendala sewaktu pencarian mulai Minggu malam, khususnya terkait pencahayaan yang minim.

"Sempat dihentikan karena terkendala pencahayaan dan dilanjutkan pagi tadi," ucap Basri.

Kepala Bidang Operasional Damkar Makassar, Hasanuddin, yang turut membantu melakukan pencarian, menambahkan pihaknya sempat kesulitan mengakses lokasi. Musababnya, banyak warga berkerumun, meski sudah ada anjuran pemerintah untuk melakukan physcal distancing.

"Semalam banyak warga yang berkumpul menyaksikan insiden bunuh diri ini. Kami dari tim rescue khawatir masuk kekerumunan warga," tutupnya.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7672 seconds (0.1#10.140)