Bukan Aib, Pasien Positif Virus Corona Jangan Dikucilkan

Kamis, 02 April 2020 - 01:03 WIB
Bukan Aib, Pasien Positif Virus Corona Jangan Dikucilkan
Pasien covid-19 jangan dikucilkan karena tertular virus ini bukanlah aib. Foto/Ilustrasi/dok SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, bersama seluruh jajarannya terus mengedukasi warga terkait upaya penanggulangan virus corona alias covid-19. Sumangerukka yang juga Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Sulsel menegaskan corona bukan aib sehingga orang yang tertular virus mematikan ini jangan malah dikucilkan.

Sumangerukka menyampaikan rentetan kasus penolakan pemakaman korban corona terjadi karena ketidakpahaman segelintir warga. Diakuinya butuh edukasi agar kejadian serupa tidak terulang. Begitu pula jika mengetahui ada pasien positif corona atau baru sebatas diduga tertular, maka tidak elok bila mengucilkan orang tersebut.

"Ini bukan aib, jadi tidak perlu mengkucilkan orang. Kalaupun jenazah sudah dimakamkan di situ, maka kita akan lakukan sterilisasi dari rumah itu, kita lakukan penyemprotan" jelas Sumangerukka dilansir dari laman resmi Kodam XIV/Hasanuddin, Rabu (1/4/2020).

"Edukasi kita akan lakukan secara terus menerus setiap saat. Kita tidak pernah berhenti, kalau perlu sampai dengan tingkat RT/RW, sehingga betul-betul sampai di masyarakat," sambung jenderal bintang dua ini.

Lebih jauh, ia menyampaikan saat ini pihaknya juga telah mengupayakan sentralisasi pemakaman korban corona. Hal itu juga merupakan respons atas sejumlah kejadian penolakan pemakaman korban covid-19, khususnya di wilayah Kecamatan Manggala, dalam beberapa hari terakhir ini.

"Ke depan juga nanti akan ada pemusatan pemakaman, yang meninggal akan dipusatkan di pemakaman itu sehingga diharapkan tidak ada penolakan lagi," ucapnya.

"Saat ini penolakan dilakukan karena mereka tidak paham, setelah diturunkan aparat melakukan dialog baru mereka paham," lanjut Sumangerukka.

APD dan Drone Pendeteksi Suhu Tubuh
Disinggung soal masalah penanganan pasien covid-19, ia memaparkan permasalahan saat ini masih sama. Sejumlah rumah sakit mengeluhkan kekurangan alat pelindung diri atau APD. Persoalan itu sampai saat ini tengah diupayakan solusinya dengan penambahan APD.

"APD yang kita dapatkan semua kita himpun, baik dari pemerintah, Mabes TNI maupun dari beberapa relawan. Untuk tujuh hari ke depan APD yang kita miliki masih cukup, kita masih punya sekitar 1.500. Ya nanti akan masih ada tambahan, kita masih menunggu" urainya.

Dari sisi upaya pencegahan melalui deteksi dini, Sumangerukka menyampaikan pihaknya siap mengoperasikan drone pendeteksi suhu tubuh. Teknologi canggih ini akan dioperasikan di tempat-tempat keramaian.

"Kita miliki drone, itu digunakan di tempat-tempat ramai. Jika ada yang dicurigai kita langsung lakukan pemisahan, tetapi kalau tidak ada tanda-tanda, ya kita hanya lakukan pemantauan dan mengharapkan dia melakukan isolasi mandiri," tandasnya.
(tyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8493 seconds (0.1#10.140)