Imlek Tahun ini Penggunaan Uang Kartal Capai Rp590 Miliar

Selasa, 06 Maret 2018 - 09:58 WIB
Imlek Tahun ini Penggunaan Uang Kartal Capai Rp590 Miliar
Para warga meramaikan perayaan Cap Go Meh 2018 di Jalan Sulawesi, Makasar. Foto: Maman Sukirman/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Bulan Februari yang identik dengan perayaan hari raya imlek berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya penggunaan uang kartal, karena keperluan masyarakat Tionghoa berbelanja, pembagian angpao, dan lain-lain.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank Indonesia (BI) Sulsel, tercatat uang kartal yang keluar atau cash outflow mencapai Rp590 Miliar selama bulan Februari atau meningkat sebesar 225,7% month to month (mtm) dari bulan Januari lalu.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Kantor Wilayah BI Sulsel, Bambang Kusmiarso dalam rilis bulanan BI Sulsel di Kantornya, kemarin.

"Uang kartal yang keluar sebesar Rp590 miliar, meningkat 225,7% mtm dari bulan Januari 2018 yang tercatat sebesar Rp180 miliar," ujar Bambang.

Jumlah tersebut rupanya jauh lebih besar dari prediksi BI Sulsel yang hanya berkisar Rp240 miliar di awal bulan Februari lalu. Meski demikian, Bambang mengakui BI Sulsel senantiasa menjaga kas minimum, dan selalu melebihkan jumlah uang kartal seperti di tahun politik ini yang cenderung mengalami perputaran uang lebih cepat.

"BI selalu menjaga kas minimum dan melebihkan kesiapan jumlah dari tahun sebelumnya, karena kita telah melakukan perhitungan. Jadi tidak perlu merasa khawatir karena kita memiliki persediaan yang cukup," ujarnya.

Selain perayaan imlek, natal, dan hari besar lainnya, kata Bambang, tahun ini sebagai tahun pilkada atau politik tugas utama BI adalah menyediakan uang kartal atau tunai dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu dan layak edar.

"Tugas kami adalah menyediakan jumlah yang sesuai, tepat waktu dengan pecahan yang sesuai dan uang yang layak edar. Tidak perlu khawatir karena kami menyediakan dalam jumlah besar berapapun yang diperlukan," kata dia.

Adapun uang kartal yang masuk (cash inflow) di bulan Februari yakni Rp1,49 triliun mengalami penuruan dari bulan sebelumnya yakni Januari 2018 sebesar 57,9 mtm yang tercatat mencapai Rp3,54 triliun.

Kondisi tersebut menyebabkan net inflow pada bulan Februari 2018 sebesar Rp890 Miliar menurun dari bulan sebelumnya yakni sebesar Rp3,36 triliun.

"Penurunan nett inflow tersebut terutama disebabkan oleh mulai menurunnya arus balik uang kartal pasca natal dan tahun baru. Selain itu, dalam rangkaian hari raya imlek yang berlangsung selama 15 hari yang diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh, uang kartal masih diperlukan oleh masyarakat," katanya.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3013 seconds (0.1#10.140)