Murid Korban Pencabulan di Bantaeng Diberi Pendampingan Psikolog
A
A
A
BANTAENG - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PMD dan PPA) Bantaeng, memberikan pendampingan kepada anak korban pencabulan. Guna mengembalikan kondisi kejiwaan korban hingga kembali normal yang masih berstatus murid di sekolah dasar.
Untuk itu, Dinas PMD dan PPA akan mendatangkan ahli kejiwaan atau biasa disebut psikolog.
"Kami akan mendampingi terus korban, bukan hanya pendampingan pada saat pelaporan di kantor polisi namun kami juga akan datangkan psikolog untuk mendampingi korban," ujar Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Syamsuniar Malik, Kamis (8/3/2018).
"Tujuan dari psikolog tersebut tiada lain untuk memberikan kekuatan atau penyemangat untuk di persidangan nanti serta untuk masa depannya," sambungnya.
Dia sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi pelakunya merupakan tenaga pendidik (guru) yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada muridnya.
Baca : Guru Cabul di Bantaeng Mengaku Iming-imingi Korban Uang Rp2000
Lanjut Syamsuniar, kasus ini harus ditangani dengan baik. Dikhawatirkan ada pelaku lainnya yang bisa menjadi predator bagi masa depan anak-anak.
"Ada salah satu korban hingga saat ini ketika mengingat pada saat masa lalunya, bahkan ak-anak itu biasa muntah dan kelihatan masih prustasi," katanya.
Untuk itu, Dinas PMD dan PPA akan mendatangkan ahli kejiwaan atau biasa disebut psikolog.
"Kami akan mendampingi terus korban, bukan hanya pendampingan pada saat pelaporan di kantor polisi namun kami juga akan datangkan psikolog untuk mendampingi korban," ujar Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Syamsuniar Malik, Kamis (8/3/2018).
"Tujuan dari psikolog tersebut tiada lain untuk memberikan kekuatan atau penyemangat untuk di persidangan nanti serta untuk masa depannya," sambungnya.
Dia sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi pelakunya merupakan tenaga pendidik (guru) yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada muridnya.
Baca : Guru Cabul di Bantaeng Mengaku Iming-imingi Korban Uang Rp2000
Lanjut Syamsuniar, kasus ini harus ditangani dengan baik. Dikhawatirkan ada pelaku lainnya yang bisa menjadi predator bagi masa depan anak-anak.
"Ada salah satu korban hingga saat ini ketika mengingat pada saat masa lalunya, bahkan ak-anak itu biasa muntah dan kelihatan masih prustasi," katanya.
(bds)