Arum Spink Kecewa Bioskop di Makassar Tidak Tayangkan Film Tentang Santri

Minggu, 22 Oktober 2017 - 20:01 WIB
Arum Spink Kecewa Bioskop di Makassar Tidak Tayangkan Film Tentang Santri
Legislator Sulawesi Selatan Arum Spink menyangkan bioskop di Makassar tidak memutar film tentang Santri di Hari Santri Nasional
A A A
MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan Arum Spink, kecewa sejumlah bioskop di Makassar tidak menayangkan film tentang santri pada momentum Hari Santri yang jatuh (22/10/2017) hari ini.

Pipink sapaan akrabnya yang juga ketua Ikatan Alumni Pesanten Muhammadiyah (Ikapem) Gombara menyesalkan perusahaan bioskop, Studio XXI yang tak menanyangkan film bergenre religius. "Disaat kita merayakan secara nasional hari santri tapi kebijakan tidak berpihak pada penghargaan karya-karya santri," katanya.

Mantan Ketua KPU Bulukumba mengatakan telah menghubungi manajemen Studio XXI di Makassar. "Saya sudah menyampaikan protes keras sekaligus mempertanyakan kenapa film Duka Sedalam Cinta tak tayang di studio-studio di Makassar," katanya lagi.

"Film Duka Sedalam Cinta" bagi Pipink adalah film yang memberi pelajaran hidup bagi mereka yang akan berhijrah dan haus akan khazanah-khazanah kebaikan. "Didalamnya ada inpirasi dan penggalan-penggalan dakwah khususnya anak-anak muda di negeri ini,"tambahnya.

Yang menarik lagi karena director dan sutradara di film ini adalah santri yang pernah mondok selama enam tahun di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar yang bernama Firmansyah.

"kami para alumni bermaksud menyemarakkan hari santri yang jatuh pada hari ini, dengan mengadakan nonton bareng bersama alumni dan para santri. Tapi sekali lagi kami kecewa karena film tersebut tidak tayang. Film-film yang banyak mengumbar nafsu, kekerasan dan jaun dari kesan mendidik, ditayangkan, sementara yang berisi pendidikan dan inspirasi justru tidak ditayangkan" jelasnya lagi.

Sebenarnya "Film Duka Sedalam Cinta" mulai tayang di bioskop Jakarta sejak 19 Oktober 2017. Film ini mengisahkan sosok Gagah (Hamas Syahid) pemuda tampan, cerdas dan idola para gadis, mengalami kecelakaan di suatu daerah di Maluku Utara. Ia ditolong oleh Kyai Ghufron (Salim A. Fillah) dan tinggal di pesantren milik kyai tersebut. Selama berada di sana Gagah belajar banyak tentang Islam.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4241 seconds (0.1#10.140)