BI Siapkan Uang Tunai Rp3,9 Triliun Hadapi Ramadhan

Selasa, 22 Mei 2018 - 10:05 WIB
BI Siapkan Uang Tunai Rp3,9 Triliun Hadapi Ramadhan
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Bulan suci Ramadan tahun ini, kebutuhan uang tunai (kartal) masyarakat meningkat signifikan dari bulan biasanya karena pola konsumsi masyarakat pun meningkat. Mengantisipasi permintaan masyarakat tersebut, BI Sulsel telah menyiapkan uang tunai (kartal) senilai Rp3,92 triliun.

Hal tersebut diutarakan oleh Deputi Kepala BI Sulsel, Amanlison Sembiring dalam press rilis bulanannya di Kantor Perwakilan BI Sulsel Jalan Jenderal Sudirman, kemarin. Kata dia, jumlah tersebut mengalami peningkatan dari realisasi transaksi pada bulan ramadan tahun 2017 lalu yang hanya mencapai Rp3,3 Triliun saja.

Lebih lanjut, dia menjelaskan nilai yang disiapkan BI Sulsel dalam menghadapi permintaan uang tunai bulan Ramadan ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya seperti pada tahun 2015 lalu BI Sulsel hanya menyiapkan senilai Rp3,43 Triliun.

"Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal yang cenderung meningkat di bulan puasa dan Idul Fitri, BI Sulsel menyediakan uang kartal sebanyak Rp3,9 triliun meningkat dibandingkan realisasi tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp3,3 Triliun," jelasnya.

Adapun pada bulan April lalu, BI Sulsel mencatatkan uang kartal yang masuk senilai Rp882,9 miliar, sedangkan uang kartal yang keluar tercatat senilai Rp1,3 triliun.

Terdapat pula sejumlah kegiatan yang digelar BI Sulsel untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan atau melakukan penukaran uang rupiah yakni meminta perbankan untuk dapat melayani kebutuhan uang kartal masayarakat, melakukan kegiatan kas keliling serta melakukan penukaran bersama dengan perbankan Sulsel.

Di sisi lain,Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel, dalam mengantisipasi tekanan inflasi pada bulan Ramadan dan Idul Fitri melakukan penguatan koordinasi melalui pelaksanaan High Level Meeting.

Melalui koordinasi tersebut teradapat beberapa hal yang menjadi fokus pengendalian yakni aspek 4K meliputi Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Ekspektasi.

Tidak hanya itu saja, sejumlah program lain yang didorong oleh BI melalui TPID Sulsel yakni melakukan penguatan koordinasi, pengecekan dan sidak ke pasar tradisional dan modern serta gudang distributor maupun pengecer untuk memastikan ketersediaan pasokan serta mencegah praktik ilegal.

"Dengan berbagai upaya pengendalian inflasi tersebut, inflasi Sulsel pada tahun 2018 diperkirakan dapat tetap dijaga dalam kisaran yang ditetapkan sebesar 3,5 plus minus 1%," jelas Kepala BI Sulsel, Bambang Kusmiarso.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5428 seconds (0.1#10.140)