Tak Pakai Masker Jadi Faktor Penyumbang Kasus Positif COVID-19 Terbanyak

Selasa, 14 Juli 2020 - 14:35 WIB
loading...
Tak Pakai Masker Jadi Faktor Penyumbang Kasus Positif COVID-19 Terbanyak
Sebuah penelitian mengungkap bahwa sebagian besar orang terpapar COVID-19 karena ketidakdisiplinan gunakan masker. Foto/Ilustrasi
A A A
MASAMBA - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar orang yang terpapar virus corona alias COVID-19 diakibatkan karena ketidakdisiplinan mereka dalam memakai masker . Hal ini akan semakin mempercepat penularan covid-19. Untuk itu, menjadi penting bagi semua orang untuk selalu memakai masker jika beraktivitas di luar rumah.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Luwu Utara , Komang Krisna, membenarkan hal itu. Menurutnya, masker menjadi sangat penting digunakan di masa pandemi. Masker apa saja, yang penting dapat menutup area hidung dan mulut. “Menurut penelitian para ahli, faktor paling banyak menyumbang kasus positif adalah tidak disiplin pakai masker,” ucap Komang.



Untuk itu, ia mengimbau masyarakat disiplin memakai masker jika beraktivitas di luar rumah. Menurut dia, hal ini tak boleh disepelekan karena memakai masker adalah aspek terpenting dalam protokol kesehatan. “Kultur hidup sehat itu menjaga makanan bergizi, aktivitas cukup, personal hygienes berkelanjutan dan disiplin memakai masker,” jelasnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan ini menambahkan berperilaku sehat adalah bagian terpenting untuk diberdayakan dalam konteks pengendalian COVID-19. “Tinggi rendahnya kasus bukan hanya persoalan dokter dan rumah sakit saja, tapi lebih dari itu, semua ini menyangkut kultur hidup sehat dari setiap komunitas yang ada,” urainya.

Terkait perkembangan kasus harian, Komang menyebutkan, hari ini, Senin 13 Juli 2020, kembali ada penambahan kasus positif berinisial MK (15), beralamat di Kecamatan Mappedeceng. “Dari 49 spesimen yang terkirim ke BBLK, hari ini terkonfirmasi 24 spesimen. 24 spesimen ini, satu terkonfirmasi positif, inisial MK, asal Mappedecen,” ungkapnya.



Kasus positif ini, kata dia, adalah seorang pelajar yang hendak mendaftar di pondok pesantren di Jawa Timur. “Setelah dilakukan rapid test oleh Tim Gerak Cepat, ternyata hasilnya reaktif, sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan swab dengan hasil positif COVID-19. Saat ini yang bersangkutan melakukan karantina rumah secara mandiri,” imbuhnya.

Penambahan satu kasus positif COVID-19 ini juga diikuti oleh adanya penambahan satu pasien yang sembuh dari COVID-19, sehingga sampai hari ini, Senin 13 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Luwu Utara bertambah menjadi 57 kasus, dengan rincian 47 sembuh, 9 dikarantina, dan satu meninggal dunia, dengan tingkat kesembuhan mencapai 82,4%.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1879 seconds (0.1#10.140)