Vaksin untuk Virus Corona Akan Diproduksi 1 Bulan Lagi

Rabu, 15 Juli 2020 - 10:23 WIB
loading...
Vaksin untuk Virus Corona Akan Diproduksi 1 Bulan Lagi
Vaksin untuk virus COVID-19 akan diproduksi sebulan lagi oleh perusahaan farmasi di Amerika Serikat. Foto: Ilustrasi
A A A
NEW YORK - Dalam waktu sebulan lagi, vaksi virus Corona atau COVID-19 akan diproduksi, dan diharap bisa menghentikan pandemi yang mewabah di seluruh dunia ini.

Namun tidak serta-merta bisa dinikmati masyarakat dunia. Pasalnya perusahaan farmasi yang siap memproduksi merupakan pabrik yang menjalin kemitraan dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS).



Demi mengamankan pasokan vaksin Pemerintah AS telah memberikan dana mulai dari ratusan juta dolar AS hingga USD1 miliar kepada Johnson & Johnson, Moderna Inc, AstraZeneca Plc, dan Novovax Inc. AS juga menandatangani kontrak senilai USD450 juta dengan Regeneron Pharmaceuticals Inc untuk jasa terapi bagi pasien Covid-19.

Langkah ini bagian dari program AS mendanai pengembangan empat calon vaksin Covid-19 melalui Operation Warp Speed Program dan menargetkan jumlah produksi sekitar 300 juta dosis pada 2021. Otoritas terkait AS bahkan akan menyiapkan seluruh bahan mentah yang dibutuhkan, seragam manufaktur, dan perlengkapan lainnya.

Pemerintah AS juga siap menggelontorkan dana lebih untuk perbaikan dan percepatan pengembangan vaksin. Sejauh ini Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 3 juta orang di AS dan menewaskan 130.000 orang.

"Materialnya akan diproduksi sekitar empat hingga enam pekan ke depan, sedangkan produksi vaksinnya pada akhir musim panas," kata seorang pejabat yang tak mau disebutkan namanya.

Rencananya uji klinis terapi dapat dilakukan dalam hitungan pekan sehingga pembuatan ratusan ribu dosisnya juga dapat dilakukan lebih cepat dan mudah.

"Kita mengetahui vaksin sedang dikembangkan secara lebih cepat dalam program pemerintah, tetapi terapi dapat selesai lebih cepat," kata pejabat lokal yang enggan disebutkan namanya.

Pfizer Inc dan BioNTech SE menyatakan dari dua kandidat vaksin Covid-19, ramuan mereka menerima status jalur cepat dari Administrasi Obat-obatan dan Makanan (FDA) AS. Dengan kepercayadirian yang tinggi, saham BioNTech naik sebesar 15%, sedangkan Pfizer 5%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3579 seconds (0.1#10.140)