Banjir Bandang Lutra Renggut 36 Nyawa, 14.483 Orang Mengungsi

Sabtu, 18 Juli 2020 - 13:45 WIB
loading...
Banjir Bandang Lutra Renggut 36 Nyawa, 14.483 Orang Mengungsi
Banjir bandang di sejumlah kecamatan di Lutra mengakibatkan kerusakan parah dan menimbulkan banyak korban jiwa. Foto/SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MASAMBA - Dampak banjir bandang di sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) terbilang sangat parah. Selain merusak berbagai infrastruktur dan pemukiman warga, bencana ini merenggut banyak korban jiwa. Per Jumat (17/7/2020) kemarin saja, Basarnas mencatat 36 orang meninggal dunia dan 16 orang masih dalam pencarian. Sementara 3.000 lebih keluarga atau 14.483 jiwa mengungsi.

"Pencarian dan evakuasi korban yang masih hilang terus diupayakan. Tim SAR Gabungan di bawah komando Basarnas menerjunkan 539 personel, sedangkan total potensi berjumlah 1.001 personel," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Raditya mengatakan data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat (17/7/2020) kemarin, pukul 17.30 WITA, sebanyak 3.627 KK atau 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sabbang, Baebunta dan Masamba. Jumlah penyintas ini belum termasuk mereka yang mengungsi di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara setempat masih melakukan pendataan di lapangan," ujar Raditya.



Pemerintah daerah dibantu dengan mitra terkait lainnya, seperti Palang Merah Indonesia masih terus melakukan penanganan darurat terhadap para warga yang mengungsi. Sebagian mereka berada di enam pos komando taktis di Radda, Masamba, Bone, Bone Tua dan Kantor Bupati Luwu Utara.

Raditya mengatakan BPBD setempat juga mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk warga terdampak berupa air bersih, obat-obatan, pakaian dalam wanita, popok balita dan lansia, selimut, sarung, peralatan pembersih rumah, family kits dan masker.

Raditya mengatakan pendataan untuk kerugian material bangunan pascabanjir bandang juga masih terus dilakukan. Data sementara hingga hari ini, kerugian mencakup rumah terdampak 4.202 unit, mikro usaha 61, tempat ibadah 13, sekolah 9, kantor pemerintah 8, fasilitas kesehatan 3, fasilitas umum 2, dan pasar tradisional 1.

"Banjir juga merusak lahan produktif berupa lahan pertanian dan persawahan seluas 460 hektare," kata Raditya Jati.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.2994 seconds (0.1#10.140)