Disalip Amerika, Turki Gagal Miliki Jet Tempur Siluman F-35

Rabu, 22 Juli 2020 - 06:25 WIB
loading...
Disalip Amerika, Turki Gagal Miliki Jet Tempur Siluman F-35
Militer Turki benar-benar gagal memiliki jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
WASHINGTON - Militer Turki benar-benar gagal memiliki jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin. Jet tempur berkekuatan super ini justru jatuh ke tangan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS). Baca : Militer Turki Disebut Cari Tahu Kelemahan Sistem Rudal S-400 Rusia

Mengutip laporan Defense News, Rabu (22/07/2020), Angkatan Udara Amerika resmi membeli delapan jet tempur F-35A versi lepas landas dan pendaratan konvensional yang awalnya dibuat Lockheed Martin untuk Turki sebagai bagian dari modifikasi kontrak senilai USD862 juta.

Kedelapan pesawat tempur canggih ini dicegah pengirimannya oleh Washington setelah Ankara didepak dari program konsorsium bersama jet tempur generasi kelima tersebut. Ankara dikeluarkan dari program itu karena nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia yang sangat ditentang Amerika dan NATO.

Kesepakatan dalam kontrak itu juga berisi enam unit F-35A tambahan yang dibuat untuk Angkatan Udara Turki dan modifikasi yang akan membawa jet-jet tempur Turki sejalan dengan konfigurasi AS. Keputusan AS itu diambil pada hari Senin dalam pengumuman kontrak Pentagon.

AS secara resmi mengeluarkan Turki dari program F-35 Joint Strike Fighter (JSF) pada Juli 2019 karena Ankara nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia. Baca : Salat Pertama di Hagia Sophia akan Berlangsung 24 Juli Mendatang

AS dan negara-negara mitra NATO menyatakan sistem pertahanan S-400 menimbulkan risiko keamanan bagi jet tempur F-35. Selain itu, sistem rudal itu dikhawatirkan akan menjadi jalan bagi Rusia untuk secara secara diam-diam menggunakannya guna mendapatkan rincian rahasia jet tempur gernasi kelima tersebut. Washington juga memperingatkan bahwa sistem itu tidak sesuai dengan sistem NATO.

Turki, bagaimanapun, telah menegaskan bahwa S-400 yang mereka beli dari Moskow tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.

Meskipun Turki dikeluarkan secara resmi dari program F-35, AS dan negara-negara mitra akan terus bergantung pada manufaktur Turki untuk bagian-bagian penting dari jet tempur F-35 hingga 2022. Baca Lagi : Moskow Larang Turki Jual Sistem Rudal S-400 Rusia ke AS

Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Mike Andrews, mengatakan meskipun Turki dilarang membeli F-35, keputusan ini dibuat pada akhir 2019 untuk menghormati pengaturan kontrak yang ada dan menerima pengiriman suku cadang yang sudah ada dalam kontrak."

Andrews menekankan bahwa tujuannya adalah untuk menghindari pemutusan kontrak yang mahal, mengganggu dan boros. Keputusan itu sangat diisyaratkan dalam laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) pada Mei, yang mengatakan pencoretan Turki dari program F-35 kemungkinan akan menambah proses manufaktur yang sudah terkepung.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)