Aktivis Perempuan Soroti Maraknya Kasus Asusila Anak di Parepare

Kamis, 23 Juli 2020 - 19:30 WIB
loading...
Aktivis Perempuan Soroti Maraknya Kasus Asusila Anak di Parepare
Maraknya kasus kekerasan seksual alias asusila terhadap anak di bawah umur di Kota Parepare menuai sorotan dari aktivis perempuan. Foto/Ilustrasi
A A A
PAREPARE - Sejumlah aktivis perempuan dan anak menyoroti maraknya kasus asusila anak di Kota Parepare, Sulsel. Berdasarkan data, angka kekerasan seksual terhadap anak pada tahun ini mengalami peningkatan hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Koordinator Program MAMPU di Yayasan BaKTI Makassar, Lusi Palulungan, mengatakan ada beberapa faktor meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Di antaranya yakni pengawasan orang tua, penegakan hukum tidak konsisten, serta tidak adanya pendidikan seksual.

"Penegakan hukum yang tidak konsisten, pengawasan orang tua, lingkungan yang tidak peduli terhadap kekerasan anak, serta pendidikan kesehatan reproduksi," papar Lusi, Kamis (23/7/2020).



Lusi berharap Pemkot Parepare lebih aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga dapat menekan kasus kekerasan seksual kepada anak. "Sosialisasi dan penyadaran masyarakat harus digalakkan, penegakan hukum juga harus konsisten," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Peduli Kesejahteraan Perempuan dan Anak (LP-KPA) Parepare, Andi Yama Ponto, mengaku kecewa kepada pengambil kebijakan yang dinilai tidak bersungguh-sungguh dalam mengatasi kasus anak. Hal tersebut juga dianggap sebagai pemicu tingginya kasus anak di Parepare.

"Sebenarnya saya tidak ingin mengucapkan selamat hari anak, karena kecewa dengan beberapa pengambil keputusan, yang tidak sungguh-sungguh dalam mengatasi kasus anak di Parepare," papar Andi Yama.

Ia menambahkan perlindungan anak di Parepare masih sangat lemah. Padahal, kata dia, kekerasan seksual terhadap anak tidak bisa dianggap sepele, karena akan merugikan masa depan anak. "Masih sangat lemah, kasus anak itu masalah kronis tapi masih dianggap biasa-biasa saja. Ini bukan masalah personal atau individu, ini soal ketimpangan sosial," tegas Andi.



Sebelumnya, Kanit PPA Polres Parepare, Aipda Dewi Natalia Noya, mengungkapkan kasus asusila anak yang ditangani pihaknya mencapai 14 kasus. Tujuh di antaranya, hasil penyidikannya sudah lengkap (P21) dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare dan selebihnya masih penyelidikan.

Jumlah pelaku mencapai puluhan orang, yang didominasi kalangan kerabat dekat para korban. Selain ayah kandung, pelaku juga diantaranya ada yang merupakan ayah tiri korban, paman, teman, hingga saudara kandung korban.

"Kalau dibanding tahun 2019 lalu pada rentang bulan yang sama, kasus kekerasan seksual tahun ini meningkat hingga 20 persen," tandasnya.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.9234 seconds (0.1#10.140)