Selama Tujuh Bulan, Kerugian Ditaksir Rp8,42 Miliar

Jum'at, 24 Juli 2020 - 09:00 WIB
loading...
Selama Tujuh Bulan, Kerugian Ditaksir Rp8,42 Miliar
Kebakaran yang terjadi di Kota Makassar selama periode Januari-Juli 2020 mengakibatkan kerugian berkisar Rp8,42 miliar. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Kebakaran yang terjadi di Kota Makassar selama periode Januari-Juli 2020 mengakibatkan kerugian berkisar Rp8,42 miliar. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mencatat ada 58 kasus kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2020, mayoritas disebabkan akibat korsleting listrik yang mencapai 43 kasus.

"Rata-rata yang terbakar itu rumah tinggal ada 54 kasus, itu disebabkan korsleting listrik," tukas Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin. Baca : Pj Wali Kota Makassar Berikan Bantuan Sembako ke Korban Kebakaran

Berdasarkan data yang dihimpun, kasus terbanyak terjadi di Februari mencapai 12 kasus. Selanjutnya di Januari dan Juni masing-masing 11 kasus, serta 10 kasus di Mei. Kemudian di April ada enam kasus, dan empat kasus di periode Maret dan Juni. "Jadi, total kerugian selama periode Januari-Juli itu mencapai Rp8,42 miliar," ucap Hasanuddin.

Dia mewanti-wanti potensi kebakaran menjelang musim kemarau. Rawan terjad di daerah yang banyak alang-alang. Berpotensi menyebar ke pemukiman warga.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sekali-kali membakar sampah dan membiarkannya sebelum api padam. Juga membuang puntung rokok yang masih memiliki bara api di rumput kering. "Ini berpotensi ternadinya kebakaran lahan yang berdekatan di pemukiman warga," ujarnya. Baca Juga : Bencana Kebakaran Hanguskan 8 Rumah di Kabupaten Maros

Pihaknya mulai melakukan langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kebakaran. Seperti, mengimbau kepada pemilik gedung tinggi untuk selalu mengecek alat proteksi kebakaran.

Sekaligus mengedukasi masyarakat terkait upaya antisipasi terjadinya kebakaran. Ia juga berharap kepada masyarakat untuk membentuk managemen kebakaran lorong. Tujuannya untuk mengendalikan api lebih dini.

"Jadi bagaimana dari masyarakat itu sendiri yang bisa mengendalikan api awal bilamana terjadi kebakaran dalam lorong atau di dalam permukiman padat," terangnya. Baca Lagi : Anggota DPRD Makassar Fraksi Demokrat Kunjungi Korban Kebakaran
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)