Bentrok dengan Warga, Belasan Pembalap Liar di Makassar Ditangkap

Jum'at, 24 Juli 2020 - 20:26 WIB
loading...
Bentrok dengan Warga, Belasan Pembalap Liar di Makassar Ditangkap
Belasan pelaku balap liar diamankan aparat Polsek Mamajang setelah terlibat bentrok dengan warga di Jalan Andi Djemma. Foto/SINDOnews/Faisal Mustafa
A A A
MAKASSAR - Sedikitnya 13 pembalap liar diamankan Unit Reskrim Polsek Mamajang. Mereka diduga terlibat bentrok dengan warga Jalan Andi Djemma, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, yang merasa resah dengan aktivitas ugal-ugalan di wilayah tersebut, Jumat (24/7/2020).

Kapolsek Mamajang, AKP Ivan Wahyudi, mengungkapkan belasan pembalap liar itu diamankan di beberapa lokasi berbeda saat operasi cipta kondisi di wilayah hukumnya. Polisi langsung terjun ke lokasi setelah menerima adanya laporan keributan di wilayah Jalan Andi Djemma.

Adapun 13 orang terduga pelaku yang diamankan masing-masing berinisial AK (21), DA (32), Dw (18), Ad (18), Ar (19), Av (17), Ir (18), Am (19), Ys (25), Dd (25), Ms (16) dan Rs (17). Diketahui akibat ulah kelompok pria ini, satu unit mobil rusak parah diduga akibat lemparan benda tumpul.

"Kami belum dapat laporan resmi dari pemilik mobil yang dirusak ataupun ada kerugian lain. Akan tetapi kami melakukan operasi cipta kondisi dari jam 2 sampai subuh itu ada 13 orang, mereka ini orang yang melakukan balap liar dan warga yang mengetahui kejadian (bentrokan) itu," ungkap Ivan di Mapolsek Mamajang, Jumat (24/7) malam.



Dilanjutkan Ivan, saat penyisiran pihaknya menemukan dua buah mercon atau petasan serta beberapa anak panah yang tergeletak di jalan. "Kalau saat penyisiran TKP kita menemukan, dua buah mercon, dan busur serta ketapel, akan tetapi tidak yang mengaku memiliki, karena memang kita temukan di jalan saja itu," jelasnya.

Mantan Kasat Narkoba Polres Wajo ini menambahkan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Makassar untuk melakukan tes cepat atau rapid test terhadap belasan pembalap liar yang diamankan.

"Soal rapid test kami akan organisasi dengan gugus tugas, karena waktu kita termo (ukur suhunya) masih normal," pungkasnya.

Sementara itu, Nasrun Rachim yang merupakan salah satu tokoh pemuda di Kelurahan Mamajang mengaku aksi kebut-kebutan hingga berbuntut bentrokan ini sudah kerap terjadi selama kurun waktu dua bulan terakhir.

Nasrun mengaku aksi balap liar yang meresahkan warga kerap terjadi pada malam Jumat dan malam Sabtu. Biasanya, mereka adu balap hingga dini hari yang membuat warga yang tengah istirahat menjadi terganggu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1496 seconds (0.1#10.140)