Pj Wali Kota Makassar Bisa Terapkan New Normal, Ini Syaratnya

Selasa, 28 Juli 2020 - 19:51 WIB
loading...
Pj Wali Kota Makassar Bisa Terapkan New Normal, Ini Syaratnya
Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin saat memberikan keterangan pers. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Penjabat Wali kota Makassar, Rudy Djamaluddin memberikan gambaran penerapan New Normal atau adaptasi kebiasaan baru di Kota Makassar, jika masyarakat sudah menjadikan protokol kesehatan sebagai suatu kebiasaan, bukan lagi suatu hal yang harus dipaksakan baru bisa dilakukan.

“Jika tren kepatuhan masyarakat sudah semakin baik, menjalankan protokol kesehatan atas kesadaran sendiri maka itulah saatnya dimana kita sudah bisa masuk ke new normal tersebut,” ujar Rudy Selasa (28/7/2020).

Baca Juga: Prof Rudy Apresiasi GP Ansor Jadi Garda Terdepan Melawan COVID-19

Menurut Rudy, perkembangan penularan COVID-19 di Kota Makassar yang beberapa hari terakhir menunjukkan angka reproduksi efektif (Rt) di bawah satu sebaiknya jangan ditanggapi sebagai suatu tahap menuju pelonggaran yang justru berpotensi menjadi bumerang.

“Potensi terjadinya peningkatan kembali sangat mungkin terjadi jika kita longgarkan. Makanya kita harus lebih tegas dan hati-hati, khususnya di dalam hal penerapan protokol kesehatan. Meskipun kita mensyukuri beberapa poin positif dari upaya yang dilakukan sejak perwali diberlakukan. Tingkat paparan virus menunjukkan penurunan, beberapa hari terakhir ini kita sudah memasuki level dua digit," katanya.

Demikian pula lanjut dia, jika di ukur dari indeks penularan atau nilai RT itu juga sudah menunjukkan di bawah satu.

Dua parameter tersebut menurut Rudy menunjukkan upaya pengendalian yang dilakukan cukup memberikan dampak positif. Menurutnya momentum ini sebenarnya sebuah sinyal untuk lebih berhati-hati dan lebih tegas dan disiplin dalam menerapkan aturan Perwali 36.

“Sebentar lagi kita merayakan hari raya Idul Adha. Tentu saja kita wajib melindungi warga kita yang beribadah dari ancaman paparan virus. Makanya pelaksanaan protokol kesehatan ini yang kita fokuskan, sebaiknya salat Id di masjid saja, jangan di lapangan karena itu bisa memicu kumpulan orang yang lebih besar dan kontrol protokol kesehatannya akan sulit," tandasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)