Menko PMK Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Lutra

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 19:16 WIB
loading...
Menko PMK Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Lutra
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum dipercepat. Foto/SINDOnews/Harits Tryan Akhmad
A A A
MASAMBA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mendorong percepatan penanganan banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel. Rehabilitasi terhadap korban dan pembangunan infrastruktur diminta menjadi perhatian dari pemerintah daerah. Ia juga meminta pemerintah daerah melibatkan seluruh pihak, termasuk BNPB dan kementerian/lembaga terkait lainnya.

"Mengenai rencana dari tahap-tahap apa yang akan ditempuh, mulai tanggap bencana sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, saya mohon ini betul-betul dimatangkan. Kalau itu bisa dipercepat akan lebih baik," ujar Muhadjir, Sabtu (1/8/2020).



Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lutra pada 13 Juli lalu diketahui berdampak sangat fatal. Sebanyak 38 orang meninggal dunia, 10 orang masih dalam pencarian, 106 orang luka-luka, dan 1.755 orang masih tinggal di pengungsian. Selain itu, puluhan rumah terendam banjir dan hanyut. Bahkan sejumlah fasilitas umum (fasum) rusak.

Muhadjir berpendapat pembangunan hunian sementara (huntara) yang rencana dibangun di lokasi pengungsian Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, sebaiknya langsung dialihkan untuk pembangunan hunian tetap (huntap). Namun untuk sementara, korban terdampak banjir bandang yang saat ini tinggal di pengungsian akibat rumah rusak atau pun tenggelam bakal diberikan bantuan dana sewa rumah. Nantinya rumah sewa tersebut dapat dijadikan tempat tinggal sementara sambil menunggu proses pembangunan huntap.

"Daripada membuang waktu saya kira bisa langsung dibangun huntap karena lokasi huntara juga sama dengan lokasi huntap yang akan dibangun. Tenaganya tetap tapi pekerjaannya berubah, toh lama atau cepat anggarannya sama saja," terang Muhadjir.

Dia menekankan percepatan pembangunan infrastruktur dan fasum juga harus diutamakan. Data menunjukkan kerusakan infrastruktur, meliputi kerusakan jalan sepanjang 51.755 km, jembatan 985 m, irigasi 3 unit, drainase 43.688 m, jaringan transmisi PDAM 2.305 meter, jaringan distribusi PDAM 4.470 meter, sambungan rumah 1.200 meter.



Selain itu, kata Muhadjir, pembangunan juga termasuk fasilitas ibadah 25 unit, kantor pemerintahan 10 unit, faskes 3 unit, dan fasilitas pendidikan 25 unit. "Pembangunan infrastruktur dan fasum harus segera ditangani dan mohon segera didata dan diverifikasi kekurangannya apa saja untuk mempercepat pemulihan. Karena pembangunan infrastruktur ini akan menentukan pembangunan atau pemulihan yang lain," urainya.

Lebih lanjut Muhadjir meminta agar penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat, terutama di pengungsian. Hal tersebut untuk menjaga agar lokasi pengungsian tidak akan menjadi klaster baru penularan Covid-19. Seperti halnya pemerintah daerah melalui dinas kesehatan selain memberikan obat dan vitamin, juga dapat melakukan pemeriksaan suhu dan bila perlu rapid test bagi para pengungsi maupun pengunjung.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1976 seconds (0.1#10.140)