Spanyol tidak terbebani sejarah

Jum'at, 29 Juni 2012 - 05:19 WIB
Spanyol tidak terbebani sejarah
Spanyol tidak terbebani sejarah
A A A
Sindonews.com - Spanyol di gerbang sejarah. Dengan melangkah ke final Piala Eropa 2012, asa La Furia Roja menjadi negara pertama yang mampu mempertahankan trofi terbuka.

Tak hanya itu, Xavi dkk juga membidik prestasi merebut tiga trofi bergengsi dunia dalam kurun waktu empat tahun. Setelah berjuang keras selama 120 menit, akhirnya Spanyol memastikan satu tempat di final Piala Eropa 2012.La Furia Rojamenaklukkan Portugal 4-2 lewat drama adu penalti di Donbass Arena setelah pertandingan berakhir 0-0. Dengan hasil positif ini,punggawa Spanyol tengah membidik sebuah sejarah baru.

Sepanjang 2 x 45 menit segala usaha keras Spanyol dan Seleccao das Quinas (Portugal) sama sekali tidak menghasilkan apa-apa. Banyak peluang yang tercipta, tetapi gagal dimaksimalkan. Pertandingan pun ditambah 2 x 15 menit.

Pada perpanjangan waktu ini pun usaha dua tim yang berbasis di Semenanjung Iberia itu masih nihil. Hingga akhirnya adu penalti harus digelar. Malang untuk Cristiano Ronaldo dkk.Tim yang ditangani Paulo Bento itu kurang beruntung. Dua tembakan algojo Seleccao das Quinas gagal.

Sepakan Joao Moutinho yang tampil sebagai eksekutor pertama Portugal mampu ditepis Iker Casillas, sedangkan tendangan Bruno Alves masih membentur tiang gawang. Sementara Spanyol hanya gagal satu kali lewat Xabi Alonso yang pada pertandingan sebelumnya menjadi penyelamat La Furia Roja.

''Saya senang sekali dengan apa yang tim ini lakukan.Kami menunjukkan kapasitas kami dan kami sangat beruntung pada adu penalti ini,” ungkap Pelatih Spanyol Vicente del Bosque.

Melangkah ke final adalah misi besar Spanyol. Dengan ambil bagian di babak pamungkas tersebut, kesempatan La Furia Roja untuk mengukir sejarah baru terbuka lebar.

Spanyol membidik prestasi sebagai tim pertama yang sukses mempertahankan mahkota Piala Eropa. Tak hanya itu, skuad La Furia Roja juga menyimpan asa besar lainnya, yakni merebut piala ketiga dalam empat tahun terakhir. Sebelumnya Spanyol sukses merajai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. ''Raihan Spanyol dalam empat tahun terakhir sungguh fantastis dan kami ke final untuk menang,”ujar bek Spanyol Gerard Pique. Jika Spanyol berhasil merebut status terbaik,Del Bosque akan semakin bersinar.

Pemilik nama lengkap Vicente del Bosque Gonzalez tersebut akan dinobatkan menjadi pelatih terbaik Spanyol sepanjang sejarah lantaran bisa mempersembahkan dua gelar bergengsi secara berturut-turut. Pada 2010 silam,warga Spanyol berpesta-pora setelah La Furia Roja merebut Piala Dunia pertama mereka.

Adapun ketika Spanyol berjaya di Piala Eropa 2008,Xavi dkk ditukangi Luis Aragones. Tapi Del Bosque tidak mau mengomentari hal ini terlalu jauh. Dia menegaskan timnya baru lolos ke final, belum juara. Dia juga sama sekali tidak mau memikirkan masalah sejarah baru yang akan diukirnya.

“Saya tidak mau membicarakan soal sejarah baru yang kemungkinan akan tercipta.Sekarang tugas kami memenangi laga final,” sambung nakhoda berusia 61 tahun ini.

Kemenangan atas Portugal mengukuhkan status La Furia Roja sebagai tim terkuat. Kini, Spanyol tidak terkalahkan dalam 11 laga terakhirnya.Belum ada tim mana pun yang memiliki catatan spektakuler seperti ini.Bukan hanya itu, Spanyol juga kembali mengulang torehan pada 2008. Saat merebut trofi ini di Austria-Swiss, mereka tak terkalahkan dalam enam laga. Di Polandia- Ukraina, mereka juga belum terkalahkan.

Hanya Italia yang mampu menahan imbang mereka pada laga penyisihan grup.Dengan semua rekor yang mampu dibukukan tersebut, tak salah jika Negeri Matador kembali menjadi favorit hampir oleh semua penggila sepak bola.“Sejak awal saya memang menjagokan Spanyol. Mereka masih yang terbaik di Eropa, bahkan dunia saat ini,” ujar jurnalis Yomiuri Shimbun Yoshinaga Azekawa selepas Spanyol menundukkan Portugal.

Keyakinan pencinta si kulit bundar terhadap Spanyol bertambah besar dengan tidak adanya pemain La Furia Roja yang akan absen di final lantaran sanksi disiplin. Ada empat pemain Spanyol yang mengantongi kartu kuning saat menekuk Portugal dini hari kemarin. Selain Ramos, Alonso,danArbeola,kartu kuning juga diterima Sergio Busquets.

Khusus untuk Ramos, Alonso, dan Arbeola, itu merupakan kartu kuning kedua mereka sepanjang turnamen. Dengan sebelumnya sudah dapat dua kartu kuning, ketiga pemain itu harusnya mendapat larangan bertanding satu kali. Namun aturan UEFA menyebut akumulasi kartu kuning hanya berlaku sampai perempat final.

Itu artinya pascasemifinal, ketiga pemain terhitung baru mengumpulkan satu kartu kuning dan tentu saja bisa berlaga di final. Menambah kebahagiaan Del Bosque, tidak ada satu pun pemainnya yang mengalami cedera.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4504 seconds (0.1#10.140)