Jika Anggaran Memadai, Insentif Guru Honorer di Sulsel akan Naik Rp15 Ribu/Jam

Kamis, 06 Agustus 2020 - 08:32 WIB
loading...
Jika Anggaran Memadai, Insentif Guru Honorer di Sulsel akan Naik Rp15 Ribu/Jam
Pemprov melalui Disdik Sulsel mengusulkan kenaikan insentif 7.000 orang guru. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Kabar gembira untuk para guru honorer tingkat SMA/SMK/SLB yang mengabdi di bawah naungan Disdik Sulsel. Pemprov melalui Disdik Sulsel mengusulkan kenaikan insentif 7.000 orang guru.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Basri mengatakan, intensif yang diakomodir melalui APBD itu, sementara dihitung dengan estimasi nilai Rp15.000/jam dari sebelumnya hanya Rp10.000/jam. Baca : Alhamdulillah, Guru Honorer dan Marbot di Parepare Dapat Kado Ramadhan

"Kebutuhan anggaran baru diestimasikan Rp15 ribu per jam. Kan dulu Rp10 ribu. Sekarang kita masih hitung kalau Rp15 ribu kemungkinannya berapa, ketersediaan anggaran berapa," papar Basri yang ditemui di kantor Gubernur Sulsel, kemarin.

Dikatakan, Pemprov Sulsel melalui APBD tahun ini hanya mampu mem-back up insentif 7.000 guru honorer. Total anggarannya Rp38 miliar, dengan asumsi masih dibayar Rp10ribu per jam. Di luar dari itu, insentif guru honorer lainnya dibayar lewat dana BOS.

Untuk usulan kenaikan insentifnya, akan dibicarakan lebih lanjut. Selain itu akan dievaluasi kembali data guru honorer. "Kan yang dicover di APBD sekitar 7.000 lebih sehingga itu dicoba dihitung kembali. Kan setiap tahun ada juga guru pensiun, sementara beberapa tahun terakhir pengangkatan guru honorer sangat terbatas," paparnya.

Kemampuan fiskal Pemprov Sulsel, apalagi di tengah pandemi, akan jadi pertimbangan. Dengan rencana kenaikan Rp15ribu per jam, tentu membutuhkan anggaran yang lebih besar. Kata Basri, hampir dua kali lipat dari anggaran yang dialokasikan sebelumnya.

"Kita upayakan sebelum masuk (APBD) Perubahan bisa clear. Kalau memang tidak bisa masuk perubahan, kita akan usulkan tahun depan pada ABPD 2021. Kita coba koordinasi dengan DPRD dulu, bappeda, sama keuangan," urai dia.

Basri berharap usulan ini bisa diakomidir. Di masa pandemi Covid-19 di Sulsel, juga berdampak pada guru honorer. Kesejahterannya perlu diperhatikan. "Yang pasti kita punya konsep guru ini harus diperhatikan, disejahterakan, apalagi era pandemi Covid-19 sangat terasa bagi honorer," jelasnya.

Sekretaris Disdik Sulsel, Hery Sumiharto mengaku, pihaknya tiap tahun mengusulkan insentif guru honorer. Hanya saja, kemampuan anggaran di APBD masih terbatas, belum mampu membackup semua guru honorer. Baca Juga : Peningkatan Kompetensi Guru Juga Harus Sentuh Guru Honorer

"Tahun lalu kan sebenarnya kita tetap usulkan. Cuma anggarannya tetap Rp10ribu per jam, karena lan secara keseluruhan honorer kita banyak sekitar 11 ribu orang. Makanya kekuatan APBD kita tidak bisa mencukupi secara keseluruhan sehingga sebagian dibayar lewat dana BOS," ucap Hery kepada SINDOnews.

Dirinya pun belum mau sesumbar berapa taksiran kenaikannya yang akan ditetapkan. Kemampuan keuangan daerah tetap jadi acuan. "Makanya nanti dilihat. Yang jelas kita tetap usulkan. Namun tetap dilihat lagi kemampuan keuangan daerah," tandasnya Baca Lagi : Dana BOS Bakal Naik, Dinas Pendidikan Maros Awasi Guru Honorer
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7220 seconds (0.1#10.140)