Keukeuh Perpanjang Embargo Senjata Iran, AS Peringatkan Rusia-China

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 06:55 WIB
loading...
Keukeuh Perpanjang Embargo Senjata Iran, AS Peringatkan Rusia-China
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB menyebut Iran sebagai sponsor terorisme nomor satu di dunia. Ia juga memperingatkan Rusia dan China bahwa mereka akan menjadi co-sponsor jika mereka memblokir resolusi untuk memperpanjang persenjataan embargo senjata Iran yang diterapkan PBB.

Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft mengatakan, AS berharap Rusia dan China tidak menjadi sponsor bersama dari negara nomor satu yang mensponsori terorisme dan melihat pentingnya perdamaian di Timur Tengah.

Namun dia mengatakan kemitraan antara Rusia dan China, tidak hanya untuk mendukung Iran.

"Mereka hanya akan mempromosikan kekacauan, konflik, dan kekacauan di luar perbatasan mereka, jadi kita harus menyudutkan mereka," ujarnya seperti dilansir dari AP, Jumat (7/8/2020).

Craft dan Brian Hook, utusan utama AS untuk Iran, memberi pengarahan kepada sekelompok wartawan menyusul pengumuman Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Rabu bahwa AS akan menyerukan pemungutan suara Dewan Keamanan pekan depan tentang resolusi yang dirancang AS untuk memperpanjang embargo senjata tanpa batas yang akan berakhir 18 Oktober mendatang. Beberapa jam kemudian Hook mengumumkan dia mundur dari jabatannya. (Baca: AS akan Ajukan Resolusi DK PBB Perpanjang Embargo Senjata Iran )

Hook, utusan AS, mengatakan Iran belum bekerja sama dengan badan nuklir PBB selama setahun.

"Tidak ada tingkat ketidakpatuhan yang dapat diterima yang akan kami terima karena takut mereka akan melakukan sesuatu yang lebih buruk," kata Hook.

"Itu menurut definisi pemerasan nuklir," ujarnya. "Kami hanya tidak mengikuti pedoman itu," tukasnya.

Hook mengatakan Iran telah mampu memindahkan banyak senjata "dalam kegelapan" ke proxy di Timur Tengah meskipun ada embargo senjata.

"Jadi bayangkan apa yang akan dapat mereka capai di siang hari bolong," cetusnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)