Kerugian Banjir Bandang Luwu Utara Capai Angka Rp 8 Triliun

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 11:06 WIB
loading...
Kerugian Banjir Bandang Luwu Utara Capai Angka Rp 8 Triliun
Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengungkapkan kerugian tersebut usai mengikuti rapat pembahasan bidang tanah terdaftar terdampak banjir bandang bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Luwu Utara. Foto : Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara mengeluarkan estimasi kerugian akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 lalu, mencapai Rp7 hingga 8 triliun, dengan dua wilayah terparah yakni Masamba dan Radda. Baca : Lampu Jalan Sudah Terpasang di Lokasi Pengungsian Meli Lutra

Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengungkapkan kerugian tersebut usai mengikuti rapat pembahasan bidang tanah terdaftar terdampak banjir bandangbersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Luwu Utara. “Estimasi kerugian akibat banjir bandang kemarin itu antara tujuh sampai delapan triliun rupiah,” ungkap Indah.

Menurutnya, estimasi kerugian ini baru di dua wilayah yang memang paling parah terkena dampak banjir bandang kemarin. “Ini baru wilayah Masamba dan Radda, belum wilayah yang lain,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa kerugian ini disebabkan oleh kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, rumah, fasilitas khusus dan fasilitas umum, termasuk lahan pertanian dan perkebunan yang rusak akibat banjir bandang.

Senada Kepala BPN Luwu Utara, Didik Purnomo, mengatakan kerugian yang mencapai angka Rp8 tersebut sesuai prediksi, mengingat BPN sendiri telah menghitung kerugian bidang tanah terdampak banjir bandang kategori berat di Masamba dan Radda. Baca Juga : Penampakan Jembatan Bailey yang Akan Hubungkan 5 Desa di Masamba

“Saya kira sudah benar estimasi kerugian yang disampaikan ibu Bupati, karena kami sendiri juga mencatat kerugian bidang tanah terdampak berat itu senilai Rp 2,4 triliun, berdasarkan data dan informasi zona nilai tanah dari Kementerian ATR/BPN di Masamba tahun 2019,” kata Didik.

Angka tersebut, kata dia, diperoleh dari total luas bidang tanah terdampak berat dikalikan nilai rupiah murni per meter berdasarkan zonasi. Baca Lagi : Kehilangan Dokumen Kependudukan? Pemkab Lutra Siap Ganti : Untuk Korban Banjir

Sementara itu, berdasarkan data sementara yang tertera di aplikasi data berbasis web Dinas Kominfo Pemkab Luwu Utara , tercatat rumah rusak berat yang terverifikasi sebanyak 1.250 unit, rusak sedang 131 unit, dan rusak ringan 1.136 unit. Terdapat pula beberapa fasilitas mengalami kerusakan seperti fasilitas kesehatan 3 unit, 25 unit fasilitas peribadatan, dan 25 unit fasilitas pendidikan.

Belum lagi lahan pertanian 219 hektar dan perkebunan 241 hektar yang juga rusak terkena dampak banjir bandang . Infrastruktur lainnya, seperti jalan, jembatan, bendung/irigasi, jaringan jalan, jaringan air bersih, usaha mikro, serta berbagai fasilitas publik lainnya juga terkena imbas dari bencana banjir bandang yang telah menelan puluhan korban jiwa ini.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 7.0087 seconds (0.1#10.140)