Kawasan Puncak Baro-baro Alternatif Wisata Baru di Maros

Kamis, 20 Agustus 2020 - 16:29 WIB
loading...
Kawasan Puncak Baro-baro Alternatif Wisata Baru di Maros
Pemerintah Kabupaten Maros mulai melirik kawasan puncak Baro-baro sebagai destinasi wisata baru yang memiliki nilai jual sunset. Foto : SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Bagi anda yang penikmat senja, objek wisata puncak Baro-baro yang berada di kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, layak anda kunjungi. Pemandangan matahari terbenam atau sunset di tempat ini super ciamik. Baca : Sukses Uji Terbang, Pesawat Wings Air Jenis ATR 72 Mendarat Mulus di Bandara Toraja

Di sebelah barat kawasan puncak Baro-baro menawarkan suguhan sunset yang sempurna. Sementara di sisi timur menyuguhkan pemandangan gugusan karst yang eksotik dengan latar belakang gunung Bulusaraung serta hamparan persawahan.

Pesona pemandangan puncak Baro-baro ini memang menjadi salah satu tempat favorit traveler yang berburu spot foto untuk diunggah di media sosial. Banyak pengujung yang datang ke destanasi ini setelah melihat dari media sosial.

"Baru pertama kali ke sini, tahunya sih dari media sosial. Paling menarik ini pemandangan sunsetnya yang keren sekali. Terus ada gugusan karstnya juga sangat indah sekali. Memang sangat rekomended lah tempatnya,” kata salah seorang traveler, Nunu.

Untuk sampai ke puncak bukit karst ini, pelancong harus ekstra hati-hati karena jalan menuju ke puncaknya sangat terjal dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Rutenya pun cukup jauh dan melelahkan. Namun, semua akan terbayar jika sudah berada di puncak.

"Memang butuh perjuangan untuk sampai ke sana. Lumayan istirahatnya 5 kali sampai ke puncaknya. Tapi pas sampai puncaknya tuh semua terbayarkan karena pemandangannya membuat kita tidak mau turun lagi," lanjutnya.

Salah seorang pengelola Puncang Baro-baro Dedi Yunus menjelaskan, kawasan puncak Bado-baro ini
Telah ada sejak tahun 1966. Hanya saja baru dikelola sebagai lokasi wisata sejak dibuka pada tahun 2018. Lokasi wisata ini memang menjadi salah satu spot wisata alternatif bagi traveler. Pada saat hari libur, total pengunjungnya pun bisa mencapai ratusan orang, bahkan banyak diantara mereka yang bermalam dengan memasang tenda.

“Paling banyak pengunjungnya itu kalau sabtu minggu. Mereka ada yang bermalam karena memang pemadangan malamnya juga sangat bagus dari atas sini," kata Dedi Yunus. Baca Juga : Guru Sekolah Dasar di Maros Belajar Membuat Puisi

Sejauh ini, pihak pengelola masih terus melakukan pembenahan, utamanya akses jalan menuju puncak yang dinilai terlalu ekstrim, sehingga wisatawan bisa semakin ramai berkunjung kesana. Dampaknya, masyarakat setempat juga bisa menambah penghasilan dari berjualan.

"Yah memang masih banyak yang harus dibenahi, utamanya jalan menuju puncaknya. Kita berharap, lokasi ini bisa semakin ramai dikunjungi jadi warga juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan," sebutnya. Baca Lagi : Lubang Mirip Sinkhole di Area Persawahan Gegerkan Warga Maros

Selain pemandangan, tempat wisata ini juga memiliki keunggulan karena lokasinya yang hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari kota Maros dan dekat dengan objek wisata prasejarah leang-leang dan wisata alam Bantimurung.

Bagi traveler yang berminat menikmati suasana pemandangan dari atas puncak ini, tak perlu khawatir dengan uang masuknya karena pengelola hanya mematok karcis sebesar Rp 5 ribu perorang termasuk biaya parkir. Baca Lagi : Lapas, SPN dan Mako Brimob Akan Dibangun di Pucak Maros
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)