Perempuan Dituntut Andil Dalam Pembangunan di Daerah

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 18:51 WIB
loading...
Perempuan Dituntut Andil Dalam Pembangunan di Daerah
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo Utia Sari Judas, didampingi Ketua DWP Iznada Firmanza ikut pada kegiatan Sosialisasi Pengarusutamaan Gender di Wilayah Ekoregion Sulawesi dan Maluku. Foto: SINDOnews/Chaeruddin
A A A
PALOPO - Kaum perempuan saat ini sudah harus dituntut ikut andil dalam mengisi pembangunan termasuk di daerah. Olehnya itu, perempuan harus punya peran dan kemandirian.

Hal ini ditekankan pada kegiatan Sosialisasi Pengarusutamaan Gender di Wilayah Ekoregion Sulawesi dan Maluku yang diselenggarakan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sulawesi dan Maluku, secara virtual Jumat, (28/8/2020) siang.



Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo , Utia Sari Judas, didampingi Ketua DWP Iznada Firmanza, ikut dalam kegiatan ini.

Utia Sari mengatakan, bagaimana wanita bisa punya akses dan kontrol terhadap sumber daya, mendapatkan manfaat dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang sama dalam proses pembangunan.

"Olehnya itu perempuan yang punya kemampuan dan kemandirian. Perempuan harus memiliki ilmu dalam bidang apapun sehingga bisa ikut terlibat dan dilibatkan dalam pembangunan," ujarnya.

Menurut istri Wali Kota Palopo ini, tidak sedikit tokoh perempuan yang menjadi inspirasi bahkan menjadi pemimpin di dunia. "Bahkan sejarah mencatat, Indonesia pernah memiliki presiden seorang perempuan," ujarnya.

Meski demikian, di balik itu kata dia, kodrat perempuan sebagai seorang ibu tidak boleh dilupakan apa lagi disepelekan. "Sebagai seorang ibu di tangan perempuan karakter penerus bangsa ini dibentuk melalui proses didikan yang benar," ujarnya.

"Apa lagi di tengah pandemi COVID-19 , dibutuhkan sosok seorang perempuan yang menguasai banyak hal dalam keluarga untuk memberi bimbingan dan pendidikan kepada anak-anaknya," ujarnya.

"Kegiatan ini merupakan salah satu cara mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan sebelumnya dan berharap sosialisasi ini dapat mencetak pengarusutamaan gender dan sekaligus menjadi media meluruskan program-program untuk mendukung kebijakan pembangunan yang responsif gender," sambung Utia Sari.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)