Dikeluhkan Nelayan, Muara Sungai Bialo Bulukumba Segera Dikeruk

Senin, 14 September 2020 - 14:01 WIB
loading...
Dikeluhkan Nelayan, Muara Sungai Bialo Bulukumba Segera Dikeruk
Pemkab Bulukumba akan segera melakukan pengerukan di Muara Sungai Bialo karena kerap dikeluhkan oleh para nelayan. Foto: Ilustrasi
A A A
BULUKUMBA - Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA), akan melakukan pengerukan di muara Sungai Bialo karena terjadi pendangkalan.

Hal ini dikeluhkan oleh para nelayan yang hendak melaut, karena harus menunggu waktu pasang untuk bisa melewati muara tersebut.



Kepala Dinas PSDA Bulukumba , Andi Zulkifli Indrajaya mengatakan, bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp180 juta untuk dilakukan pengerukan muara sungai Sungai Bialo.

"Pengerukan muara sungai Bialo dalam waktu dekat akan kita keruk , anggarannya sudah ada sebesar Rp180 juta," katanya, Senin, (14/09/2020).

Meski pengerukan telah lebih dulu dilakukan oleh salah satu bakal calon bupati, Andi Muchtar Ali Yusuf. Zulkifli mengaku, pihaknya sudah menurunkan tim untuk meninjau lokasi pengerukan yang telah dilakukan tersebut.

"Sudah dilakukan pengecekan dan yang direncanakan PSDA tidak terganggu dengan kegiatan yang dilakukan pihak lain di sana," ujarnya.

Sekadar diketahui, sebelumnya, nelayan sudah bertahun-tahun mengeluhkan pendangkalan Mura Sungai Bialo. Pasalnya, nelayan kesulitan untuk keluar masuk. Jika datang atau pergi melaut, nelayan harus menunggu pasang surut air laut terlebih dahulu.

Salah satu nelayan Muara sungai Bialo, Andi Maraja yang dikonfirmasi mengaku jika para nelayan yang ada cukup menggantungkan diri pada akses muara tersebut. Dimana muara tersebut menjadi rute utama para nelayan di Kecamatan Ujung Bulu.

"Pendangkalan ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, sehingga selama itu nelayan cukup sulit untuk menjalankan aktivitas karena kapal mereka kandas di dasar muara," terangnya.



Dengan adanya rencana pengerukan yang dilakukan pemerintah, ia berharap dapat dikerjakan secara maksimal agar perekonomian nelayan bisa kembali hidup dan tidak bergantung pada kondisi air pasang.

"Karena selama ini kita cukup sulit beraktivitas karena jika ingin keluar atau masuk harus menunggu air pasang datang. Dan itu kita tunggu hingga berjam-jam," harapnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)