Survei BI: Optimisme Masyarakat Terhadap Kondisi Ekonomi Masih Tertahan

Senin, 14 September 2020 - 20:27 WIB
loading...
Survei BI: Optimisme Masyarakat Terhadap Kondisi Ekonomi Masih Tertahan
Survei BI menunjukkan, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi masih tertahan. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
MAKASSAR - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel pada Agustus 2020, optimisme masyarakat terhadap kondisi perekonomian daerah di tengah situasi pandemi COVID-19 kembali tertahan.

Hal tersebut tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang sebesar 62,8 atau lebih rendah dibandingkan IKK Juli 2020 sebesar 73,4. Indeks tersebut masih di bawah batas indeks optimis (100).



Menurut Kepala BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, secara lebih detail, dapat diketahui bahwa komponen IKK yang mengalami penurunan adalah indeks ketersediaan lapangan kerja dengan angka indeks sebesar 14,0 pada Agustus 2020, lebih rendah dari bulan Juli 2020 yang sebesar 29,5.

“Kondisi penghasilan masyarakat saat ini dibandingkan 6 (enam) bulan lalu turut mengalami penurunan, ditunjukkan oleh indeks penghasilan sebesar 37,0 pada Agustus 2020, lebih rendah dibandingkan 51,0 pada Juli 2020,” ujarnya, dalam rilisnya, Senin (14/9/2020).

Demikian pula indeks konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama masyarakat menurun dari 65,0 pada Juli 2020 menjadi 57,0 pada Agustus 2020.

Menurutnya, ekspektasi masyarakat terhadap prospek ekonomi enam bulan ke depan juga belum menunjukkan optimisme.

Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi kegiatan usaha yang menurun ke level 96,5 pada Agustus 2020, dari 103,0 pada Juli 2020.

Termasuk, pada pelemahan konsumsi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 turut berdampak pada penurunan kegiatan usaha. Indeks ekspektasi penghasilan masyarakat enam bulan ke depan juga mengalami penurunan, dari 102,5 pada Juli 2020 menjadi 100,5 pada Agustus 2020.

Selain itu, masyarakat masih belum terlalu optimis terhadap perbaikan ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan ke depan.



“Indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja sebesar 71,5 atau lebih rendah dibandingkan indeks pada Juli 2020 sebesar 89,5 dan masih di bawah batas indeks optimis (100),” jelasnya.

Selanjutnya, untuk meningkatkan optimisme masyarakat terhadap pemulihan perekonomian, diperlukan dukungan dari semua pihak dalam penanganan COVID-19 dan peningkatan pemahaman, serta kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan keseharian.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)