Sekolah Tatap Muka akan Diuji Coba di Tiga Pulau Zona Hijau Makassar

Jum'at, 18 September 2020 - 05:40 WIB
loading...
Sekolah Tatap Muka akan Diuji Coba di Tiga Pulau Zona Hijau Makassar
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar berencana melakukan uji coba untuk sekolah tatap muka di wilayah zona hijau. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar berencana melakukan uji coba untuk sekolah tatap muka di wilayah zona hijau. Rencananya, uji coba ini dilakukan dengan menyasar SD-SMP yang ada di wilayah pulau. Baca : Khawatir Muncul Klaster Baru, Pemkot Belum Buka Sekolah Tatap Muka

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Irwan Bangsawan ada tiga pulau yang sudah disurvei yakni Pulau Bone Tambung, Pulau Barrang Caddi, dan Kodingareng. Kata dia, ketiga pulau itu memungkinkan untuk dilakukan sekolah tatap muka .

"Kita baru mau mencari wilayah zona hijau untuk kita coba lakukan pembelajaran sekolah tatap muka . Saya sudah ke pulau, dan itu masuk daerah hijau. Jadi mungkin kita lakukan itu di pulau dulu," kata Irwan Bangsawan kepada SINDOnews, kemarin.

Rencana uji coba ini selanjutnya akan dilaporkan ke Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin . Jika disetujui, barulah uji coba ini diterapkan. "Di pulau kan zona hijau, jadi saya akan sarankan ke pak wali untuk uji coba sekolah tatap muka di sana," tuturnya.

Meski begitu, kata Irwan, rencana ini tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di luar pulau atau 14 kecamatan lain. Hanya tinggal menunggu kondisi pandemi melandai, sebab Kota Makassar saat ini masih berstatus zona merah. "Tapi kita lihat dulu kondisi pandemi, apakah memungkinkan dibuka sekolah tatap muka atau tidak," ujarnya.

Ada beberapa skema jika pembelajaran sekolah tatap muka diterapkan yakni diberlakukan sistem sift, jam belajar dan jumlah siswa dibatasi, serta harus mengikuti protokol kesehatan. Baca Juga :Pelanggar Protkes di Makassar Bisa Dikenakan Sanksi Pidana

Dia mencontohkan, jika dalam satu rombel ada 30 siswa, maka akan dibagi menjadi tiga kelas, dimana masing-masing kelas berisi 10 siswa. "Mereka juga belajar tidak seperti jam-jam normal, jadi mungkin hanya dua jam sampai tiga jam saja," ucap Irwan.

Terpisah, Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin sebelumnya menegaskan tidak ingin buru-buru membuka sekolah tatap muka . Ia khawatir akan ada klaster baru jika aktivitas belajar di sekolah dilakukan. "Kita tidak mau menambah resiko penularan, resiko tumbuhnya klaster baru khususnya pada anak-anak didik kita," kata Rudy.

Dia menambahkan tanggungjawab Pemkot Makassar berada pada jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP. Usia ini, menurut Rudy sangat rentan terpapar penyakit. Terlalu beresiko jika dibiarkan. "Kita menunggu dan lihat perkembangan dulu. Biarlah daerah lain kalau mau coba-coba buka. Itu kita jadikan riset bagaimana efek dari pembukaan itu," tegasnya. Baca Lagi : 34 SMPN Dapat Dana Bos Kinerja-Afrmasi : Tinggal Tunggu Transferan Rp60 Juta
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3346 seconds (0.1#10.140)