Guru di Parepare Diminta Tak Bebani Siswa dengan Tugas Berat

Senin, 21 September 2020 - 16:28 WIB
loading...
Guru di Parepare Diminta Tak Bebani Siswa dengan Tugas Berat
Ketua Komisi II DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir. Foto: Sindonews/Darwiaty Dalle
A A A
PAREPARE - Para guru di Parepare diminta untuk tidak membebani para siswa didiknya tugas yang berat selama belajar daring . Pasalnya pemaparan teori masih sangat minim.

Ketua Komisi II DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir mengatakan, saat belajar daring , anak tak hanya sebatas dalam pendampingan orang tua, tapi juga tetap dalam pengawasan para guru, agar materi dan tugas yang diberikan bisa diterima dan dipahami secara efektif.



"Dan agar tidak menjadi tekanan dan beban bagi pelajar, baiknya tidak memberikan tugas secara beruntun dan berlebihan. Karena selain belajar daring , beban pelajar juga ada saat didampingi orang tua yang cenderung menjadi tekanan. Sementar tingkat kesabaran orang tuapun berbeda-beda," papar Kamaluddin.

Idealnya, kata Kamaluddin, sebelum memberi tugas pada pelajar, terlebih dahulu guru-guru memberi penjelasan terkait teori materi pelajaran . Setelah itu, katanya, barulah dilakukan evaluasi, dan selanjutnya tambahan hal-hal yang masih kurang selama proses tersebut.

"Perlu ada jeda sebelum pelajar diberi tugas. Sehingga, tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan anak juga tidak tertekan," katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Arifuddin Idris menegaskan, akan menegur oknum guru yang masih memberi tugas berlebih pada siswa. Pasalnya, kata dia, pada tiap pertemuan dengan para guru dan kepala sekolah, pihaknya kerap menekankan agar belajar daring yang tidak membebani pelajar.

Ada tiga poin kebijakan yang mesti diperhatikan para guru terkait belajar daring, kata Arifuddin, diantaranya, tidak memberi meteri yang berat, mengurangi pemberian tugas yang berlebih dan mengkondisikan waktu belajar bagi pelajar yang orang tuanya pekerja.

"Dan target kurikulum tidak menjadi hal yang harus dipenuhi dikondisi pandemi seperti saat ini. Semua bisa dikondisikan, karena tentu berbeda ketika pelajar dibimbing guru, dengan saat dibimbing orang tua," Arifuddin menjabarkan.



Untuk pelajar yang orang tuanya pekerja, tambah Arif, bahkan ada kebijakan yang membolehkan belajar pada malam hari. Namun, kata dia lagi, ketika ada keluhan orang tua terkait belajar daring, pihaknya menyarankan untuk melaporkan ke dinas terkait atau melalui website Dinas Pendidikan.

"Akan langsung kami tanggapi. Kepala sekolah akan kita tegur jika masih ada guru yang memberi tugas berlebuh, karena sudah berkali-kali kami imbau. Dan tentunya akan kita lakukan evaluasi," tandasnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0263 seconds (0.1#10.140)