Larangan Umrah Siap Dicabut, Umrah akan Dilakukan Secara Bertahap

Selasa, 22 September 2020 - 08:37 WIB
loading...
Larangan Umrah Siap Dicabut, Umrah akan Dilakukan Secara Bertahap
Pelaksanaan umrah mulai akan dilakukan secara bertahap seiring dengan rencana dicabutnya larangan umrah dan kunjungan ke tempat-tempat suci di tanah suci Mekkah. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
RIYADH - Pelaksanaan umrah mulai akan dilakukan secara bertahap seiring dengan rencana dicabutnya larangan umrah dan kunjungan ke tempat-tempat suci di tanah suci Mekkah. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah bersiap menerapkan kebijakan tersebut. Baca : Arab Saudi Belum Umumkan Pembukaan Penyelenggaraan Ibadah Umrah

"Penangguhan sementara umrah dan kunjungan ke dua masjid suci akan dicabut secara bertahap," kata Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammed Saleh Benten.

“Pelaksanaan umrah secara bertahap dan kunjungan ke situs-situs suci akan bergantung pada solusi teknis yang memungkinkan perusahaan penyedia layanan umrah untuk lebih meningkatkan layanan mereka serta mempromosikan diri mereka secara lokal dan global," lanjut dia saat berbicara di forum virtual kedua yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman jamaah umrah , seperti dikutip dari Gulf News, Selasa (22/09/2020).

Menteri tersebut mencontohkan, akan ada lebih dari 30 perusahaan lokal dan internasional yang dapat menangani penyediaan layanan jamaah melalui jalur elektronik yang memungkinkan penyedia layanan umrah melakukan tindak lanjut yang diperlukan saat melayani jamaah.

Dia mencatat penggabungan perusahaan umrah akan membuat mereka lebih kuat dan lebih mampu memberikan layanan berkualitas tinggi untuk sekitar 16 juta jamaah umrah dalam dan luar negeri setiap tahun. Baca Juga : Masuk 10 Besar, Kafilah MTQ Luwu Bakal Diberi Bonus Umrah

Kartu pintar baru akan dikeluarkan untuk perusahaan-perusahaan tersebut selama masa transisi mereka dan kartu ini akan digunakan pertama kali untuk melayani pengunjung Masjid Nabawi dari dalam Kerajaan dan luar negeri. “Kami bercita-cita melayani 30 juta jamaah setiap tahun pada tahun 2030,” katanya.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Abdul Fattah Mashat, mengatakan merger dan akuisisi di sektor umrah akan secara signifikan mengurangi biaya operasional dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional dan diversifikasi layanan karena peningkatan aset dan kemampuan keuangan.

“Sistem haji dan umrah tidak terbatas pada layanan dasar yang diberikan kepada jamaah, karena terdapat paket lengkap dan beragam layanan yang dapat disediakan oleh sektor swasta, seperti layanan dukungan dan logistik, yang akan memiliki peran besar dalam mencapai tujuan Visi 2030," imbuh dia. Baca Lagi : Nasib Apes Jemaah Abu Tours : Aset Tidak Laku Dilelang, Kemenag Juga Ingkar Janji
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)