Ke Media Kroasia, Pelatih PSM Cerita Pengalamannya Melatih di Indonesia

Selasa, 05 Mei 2020 - 00:29 WIB
loading...
Ke Media Kroasia, Pelatih PSM Cerita Pengalamannya Melatih di Indonesia
Bojan Hodak saat memimpin latihan skuad PSM Makassar. Foto: SINDOnews/Doc
A A A
MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak belum lama merasakan atmosfer sepak bola di Indonesia, lantaran pandemi COVID-19 yang memaksa liga berhenti sementara. Walau begitu,Bojan sudah punya gambaran seperti apa suporter di Indonesia.

Bojan resmi diperkenalkan ke publik Makassar sebagai pelatih baru skuad Juku Eja pada 31 Desember 2019 yang lalu. Bojan menggantikan posisi Darije Kalezik. Di Liga 1, Bojan baru melawati beberapa pekan sebagai pelatih PSM Makassar, sampai akhirnya Liga 1 dihentikan.

Kepada media di Kroasia, Jutarnji, Bojan bercerita bagaimana pengalaman singkatnya melatih di Indonesia. Menurut Bojan, orang-orang di Indonesia gila dengan sepak bola. Kesimpulan itu tampaknya dia ambil saat dia disambut ribuan fans PSM Makassar saat perkenalan pelatih.

"Orang-orang suka sepak bola, di Indonesia mereka sedikit lebih gila. 8.000 penggemar datang ke sesi latihan pertama saya, mereka memakai Bengals, petasan dan drum untuk sesi pelatihan berikutnya," kata Bojan.

"Saya harus menutup sesi latihan saya karena saya membuat kebisingan, para pemain tidak bisa mendengar saya. Itu lucu, semakin aku berteriak, semakin keras mereka bermain drum," sambung pria berkepala pelontos itu.



Bojan juga bercerita, bagaimana dia melewatkan hari-hari pertamanya sebagai pelatih PSM, di kota berpenduduk terpadat di Sulawesi Selatan itu.

"Kota saya di Makassar memiliki hampir tiga juta orang. Semua orang mengikuti sepak bola dan tidak mudah untuk pergi ke mana pun. Orang-orang ingin menyentuh Anda, mengambil gambar dengan Anda, meskipun kami tidak saling mengerti apa yang sedang kita bicarakan," cerita Bojan.

Memang kata Bojan, awalnya kondisi tersebut terasa berat baginya. Namun seiring berjalannya waktu, dia mengaku bisa melewati tekanan tersebut.

Selain itu, Bojan juga bercerita tentang luasnya Indonesia, yang membuat dia dan timnya harus bepergian sangat jauh jika harus menjalani pertandingan tandang.

"Negara ini sangat besar, memiliki tiga zona waktu, membutuhkan 6-7 jam dari satu ujung ke ujung lainnya dengan pesawat. Setiap kunjungan dilakukan dua hari lebih awal, jadi kami kebanyakan menggunakan pesawat dan hotel. Kami adalah pertunjukan NBA," aku Bojan.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4192 seconds (0.1#10.140)