Teror Video Call WhatsApp Cabul Resahkan Mahasiswi UIN Alauddin

Selasa, 22 September 2020 - 18:27 WIB
loading...
Teror Video Call WhatsApp Cabul Resahkan Mahasiswi UIN Alauddin
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, diteror orang tak dikenal melalui panggilan video call aplikasi pesan WhatsApp, yang berujung pada tindakan perbuatan cabul. Foto: Sindonews/Ilustrasi/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Kejadian tak mengenakan dialami beberapa mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Mereka diteror orang tak dikenal melalui panggilan video atau video call aplikasi pesan WhatsApp yang berujung pada tindakan perbuatan cabul.

El, mahasiswi di salah satu Fakultas, berlebel kampus peradaban tersebut, mengaku mendapatkan video call dari OTK pada Jumat 18 September 2020 sekira pukul 10.19 Wita. Panggilan itu awalnya tidak digubris, sampai panggilan ke dua.



Panggilan ke tiga, korban merasa ada hal yang mendesak video call itu, sehingga El mengangkatnya. Namun saat telepon itu diangkat kamera handphone diarahkan ke alat vital si peneror. "Langsung saya matikan," tutur El kepada Sindonews, Selasa (22/9/2020).

Setelah pelecehan itu, El lalu mencari tahu pemilik nomor telepon yang baru saja menerornya ke beberapa teman sesama mahasiswi dalam grup WhatsApp . Beberapa orang rekan sekelasnya mengaku mendapat video call dari nomor orang tidak dikenal.

"Saya bilang jangan diangkat karena dia kasih liat itunya (alat vital). Tapi ada tiga orang itu yang korban, satu kelasku. Dua video call begitu, kayak saya. Satu dikirimi video, pamer alat kelaminnya. Enam orang semua teman kelasku tiga orang tidak sampai diangkat," ujar mahasiswi semester lima ini.

El yang emosi lalu mengirimkan pesan ke peneror video call cabul itu, berisi kata-kata makian.

"Terus saya ditelepon lagi, video call. Saya tolak. Tapi dia balas chat ku, dia tulis 'kamu suka gak'. Sumpah saya marah tidak tahu, langsung saya screenshot biar jadi bukti," imbuhnya.

El melanjutkan, peristiwa tak senonoh yang dialaminya dan beberapa teman kelasnya, lalu dilaporkan ke grup yang beranggotakan senior-senior dan junior di jurusannya.

"Ternyata ada seniorku juga kena, di hari yang sama. Total delapan korban. Satu jurusan semua," bebernya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)