Kepala Puskesmas Ujung Loe Diduga Jual Masker Pembagian Pemerintah

Selasa, 05 Mei 2020 - 12:52 WIB
loading...
Kepala Puskesmas Ujung Loe Diduga Jual Masker Pembagian Pemerintah
Kepala Puskesmas Ujung Loe diduga memperjual-belikan masker bantuan pemerintah untuk penanganan covid-19. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
BULUKUMBA - Kepala Puskesmas Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulsel yakni Asrianti diduga memperjual-belikan alat pelindung diri atau APD berupa masker bantuan pemerintah. Hal itu diungkap oleh para tenaga medis di Puskemas Ujung Loe yang mengeluhkan ihwal pembagian masker. Padahal, mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan virus corona alias covid-19.

Asisten Apoteker Puskesmas Ujung Loe, Nirwana, menyampaikan bantuan masker sebenarnya cukup banyak dari Dinas Kesehatan Bulukumba. Sepengetahuannya, ada 30 kotak ditambah lagi 50 lembar masker yang diterima pada Maret lalu. Sedangkan pada April, Puskemas Ujung Loe kembali menerima bantuan 20 kotak masker.



Nirwana menyampaikan seluruh bantuan itu tidak bisa dimanfaatkan oleh paramedis. Musababnya, masker sudah tidak ada ketika mereka membutuhkan. Masker itu disinyalir diperjual-belikan oleh pimpinannya kepada para tenaga medis.

"Persediaan APD yang disediakan Dinas Kesehatan (Bulukumba), Alhamdulillah. Namun pengedarannya yang belum bagus berdasarkan fakta. Masker N-94 pada Maret lancar, namur pada akhir bulan tidak kami tahu, bukan kami yang ambil," keluh Nirwana, Selasa (5/5/2020).

Anggap Enteng Covid-19
Keluhan serupa juga datang dari Koordinitaor Tim Gerak Cepat (TGC) Ujung Loe, Mulyadi. Ia kecewa dengan sikap Asrianti selaku Kepala Puskesmas Ujung Loe. Tidak hanya diduga menjual masker pembagian pemerintah, tapi juga sikapnya sangat arogan dan menganggap enteng covid-19 dengan tidak mengharuskan paramedis memakai masker.

Paramedis di Puskemas Parangloe malah harus membeli masker itu dari Asrianti. Belum lagi berbicara APD lainnya, dimana para perawat dan dokter hanya bisa menggunakan jas hujan agar bisa mawas diri dari penyebaran virus corona dari orang yang mereka periksa.

"Kami di pelayanan UGD (Unit Gawat Darurat) rawat inap yang bersentuhan langsung dengan pasien. Namun tidak ada APD ya terpaksa pakai jas hujan, padahal kami tahu APD telah turun dari Dinas Kesehatan Bulukumba. Kalau kami pertanyakan, Ibu Kapus (kepala puskesmas) bilang, ngapain kamu takut, saya saja tidak takut," ujar Mulyadi meniru perkataan Asrianti.

Bahkan kata Mulyadi, dokter Puskesmas juga tidak mendapatkan masker N-94 yang merupakan masker bedah standar WHO. Kalau pun diberikan secara gratis, itu disinyalir bekas pakai. "Alhamdulillah dinas kesehatan sudah luar biasa memberikan perlindungan buat kami berupa pemberian masker, meski realisasinya tidak sampai," tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Puskemas Ujung Loe, Asrianti, belum berhasil dikonfirmasi ihwal dugaan memperdagangkan masker bantuan pemerintah.

Baca Juga: Golkar Bulukumba Lakukan Penyemprotan dan Bagikan 1.000 Masker

Ketua Komisi D DPRD Bulukumba, M Bakti, yang dikonfirmasi meminta kinerja Kepala Puskemas Ujung Loe segara dievaluasi. Beberapa laporan para pegawai Puskemas Ujung Loe patut dicek. Mulai dari penyaluran masker yang tidak sampai hingga penyalahgunaan jabatan.

"Sebaiknya Kapus Ujung Loe ini dievaluasi karena sudah cukup jelas kalau jabatanya itu disalahgunakan. Bukanya membantu malah menyulitkan keadaan mengatasi virus ini," tandasnya.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)