Pria Bersenjata Bunuh 4 Jamaah saat Misa di Katedral Brasil
Kurniawan Eka Mulyana
CAMPINAS - Sedikitnya empat tewas dan 4 lainnya terluka saat seorang pria melepaskan tembakan di sebuah katedral di Brasil Selatan setelah Misa pada hari Selasa (11/12/2018).
Pria itu kemudian terlibat baku tembak dengan aparat keamanan setempat sebelum akhirnya menembak kepalanya sendiri.
Penembakan itu terjadi tepat setelah kebaktian tengah hari berakhir di Katedral Metropolitan di Campinas, sebuah kota sekitar 100 km di utara Sao Paulo.
Baca Juga:
"Sangat menyedihkan," kata Wilson Cassante, petugas pers di keuskupan agung. "Sulit membayangkan rasa sakit yang disebabkan ini," lanjutnya seperti dilansir Aljazeera, Rabu (12/12/2018).
Beberapa jam setelah paramedis terlihat mengambil mayat dan terluka keluar dari gereja, pihak berwenang mengidentifikasi penembak itu sebagai Euler Fernando Grandolpho berusia 49 tahun dari Valinhos, sebuah kota terdekat di negara bagian Sao Paulo yang berpenduduk padat.
Pihak berwenang menyatakan Grandolpho merupakan seorang analis sistem, bukan anggota gereja. Menurut catatan publik, ia telah memegang berbagai pekerjaan dengan entitas pemerintah, termasuk tugas sebagai asisten jaksa dalam pelayanan publik di Sao Paulo.
Pihak berwenang mengatakan mereka belum menentukan motif. Sebuah ransel yang ditemukan di dekat pria bersenjata itu memiliki identitasnya tetapi tidak ada catatan atau petunjuk lain, kata penyidik polisi Jose Henrique Ventura kepada wartawan di luar gereja.
"Berkat intervensi polisi, sesuatu yang jauh lebih besar dihindari," kata Ventura, menambahkan bahwa empat orang yang terluka dalam kondisi stabil.
Danielle Coutinho mengatakan kepada EPTV bahwa dia sedang duduk di gereja mengobrol setelah Misa ketika tembakan dimulai. Seorang pria yang duduk di dekatnya ditembak ketika dia dan yang lainnya berlari.
"Aku melihat orang-orang tertembak. Aku tidak bisa mengeluarkannya dari kepalaku," katanya sambil menangis. "Itu mengerikan."
Brasil telah lama berjuang dengan kekerasan senjata, dan secara rutin menjadi pemimpin dunia dalam pembunuhan total, meskipun penembakan massal jarang terjadi. Tahun lalu, hampir 64.000 orang tewas. Jair Bolsonaro, mantan kapten angkatan darat, yang berkuasa kanan, mengkampanyekan janji untuk menindak kekerasan, sebagian dengan melonggarkan hukum senjata sehingga lebih banyak warga sipil dapat mempersenjatai diri.
Hamilton Caviola Filho, seorang penyelidik polisi, mengatakan kepada portal berita G1 bahwa pihak berwenang telah meninjau rekaman pengawasan dari dalam katedral.
(kem)
loading...
Berita Terkait
- Pelaku Penembakan di Pearl Harbor AS Tewas Bunuh Diri
- Tembak Kontraktor, Anak Bupati Majalengka Terancam 20 Tahun Bui
- Dalang 100 Pembunuhan, Wanita Kejam Ini Akhirnya Ditangkap
- Tewas Ditembak Polisi, Warga Lutim Ini Tulang Punggung Keluarga
- Warga Luwu Timur Tewas Diduga Ditembak Oknum Polisi
- 5 Orang Tewas pada Insiden Penembakan Brutal di Texas
- Gugur di Papua, Begini Sosok Briptu Hedar di Mata Sang Ibu
- 6 Wanita dan 5 Pria Tewas Oleh Serangan Orang Bertopeng
- Polrestabes Dalami Motif Penembakan Oknum Polisi Terhadap Warga
- 30 Korban Penembakan di Christchurch Masih Dirawat, 9 Kritis
BACA JUGA
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang
- Maulid Nabi Al-Barokah Hadirkan Kiyai Moh Farid Cirebon, Ini Pesannya
- Pemkot Jaktim Target Proyek Saluran Air Rampung Pekan Depan
KOMENTAR (pilih salah satu di bawah ini)
- Disqus