Survei Terbaru Pilwalkot Makassar, Elektabilitas Appi-Rahman Tertinggi

Minggu, 04 Oktober 2020 - 17:50 WIB
loading...
Survei Terbaru Pilwalkot Makassar, Elektabilitas Appi-Rahman Tertinggi
Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah Senge mengekspose surveinya di Coffee Lovers, Makassar, Minggu (4/10/2020). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Profetik Institute merilis survei terbaru pilwalkot Makassar tahun 2020 . Hasilnya, elektabilitas dari pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) tertinggi, mengalahkan tiga pasangan lain.

“Pasangan Appi-Rahman menempati posisi tertinggi dengan elektabilitas 35,8% bersaing ketat dengan pasangan Danny-Fatma yang memperoleh elektabilitas sebesar 34,5%,” kata Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah Senge dalam ekspose surveinya di Coffee Lovers, Makassar, Minggu (4/10/2020).



Di peringkat ketiga, diisi pasangan Syamsu Rizal -Fadli Ananda (Dilan) dengan 13,4% dan pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Halid (Imun) di posisi buncit dengan elektabilitas 4,8%.

Survei ini direkam pada tanggal 9 sampai 15 September 2020. Survei profetik ini melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dan tersebar secara proporsional di 15 kecamatan Kota Makassar.

“Responden yang belum menentukan pilihan dalam survei ini sebesar 11,5%. Dengan rentang margin of error ± 3,8%. Kontestan pilwalkot Makassar dapat dibagi atas tiga kategori: (1) kelas atas yakni Danny-Fatma dan Appi-Rahman; (2) kelas menengah yakni Dilan; dan (3) kelas bawah yakni Imun,” lanjutnya.

Asratillah menjelaskan, sejak Juni 2020, tren elektabilitas pasangan Appi-Rahman konsisten naik, sementara elektabilitas Dany-Fatma cenderung turun. Danny-Fatma telah disalip pada September 2020 kemarin.



“Berdasarkan pengalaman pilkada di semua kabupaten/kota di Indonesia, seorang incumbent ketika telah kehilangan dukungan konstituennya akan sangat sulit mengembalikan dukungan pemilih yang telah lepas tersebut. Jadi ini medan yang berat bagi Danny-Fatma,” tandasnya.

Sedangkan pasangan Dilan dan Imun dinilai sulit mengimbangi kedua kandidat yang telah berada pada elektabilitas tertinggi.

“Selain karena penerimaan masyarakat masih rendah, tawaran program Ical-Fadli dan None-Zunnun dianggap belum menarik oleh sebagian besar masyarakat,” imbuhnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)