WHO Minta Hentikan Lockdown Karena Tak Bantu Perang Lawan COVID-19

Senin, 12 Oktober 2020 - 10:11 WIB
loading...
WHO Minta Hentikan Lockdown Karena Tak Bantu Perang Lawan COVID-19
Utusan Khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), David Nabarro. Foto: Istimewa
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , telah meminta untuk segera mencaput penguncian atau lockdown, karena dinilai tak bisa membantu pada perang melawan COVID-19.

Itu disampaikan oleh utusan Khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , David Nabarro. Dia mengatakan, perang melawan Covid-19 tidak akan dimenangkan dengan aturan yang lebih keras yang berupaya untuk mengontrol perilaku orang.



Nabarro telah memperingatkan pemerintah di seluruh dunia agar tidak memberlakukan aturan yang lebih ketat, dengan alasan orang harus mendukung pembatasan yang diperlukan untuk memperlambat penyebaran virus tersebut.

“Ini Perang dan menurut saya masuk akal untuk menyebutnya sebagai perang, melawan virus ini, yang akan berlangsung di masa mendatang, tidak akan dimenangkan dengan membuat aturan yang lebih ketat dan lebih keras yang mencoba untuk mengontrol perilaku orang," ucapnya.

"Satu-satunya cara agar kita dapat keluar dari situasi ini adalah jika kita semua dapat melakukan hal yang benar di tempat yang tepat pada waktu yang tepat karena kita memilih untuk melakukannya," ucapnya, sambungnya, melalui Express pada Senin (12/10/2020).

Dia berharap tidak lagi melihat lebih banyak orang berakhir di rumah sakit dan mati bagi semua untuk mendapatkan intinya.

"Bahwa kita semua, harus teliti tentang jarak fisik, memakai masker, menjaga kebersihan, mengisolasi saat kita sakit dan melindungi mereka yang paling rentan," ungkapnya.

Dia lalu mengatakan bahwa, penguncian akan membuat orang lebih miskin.

“Saya ingin mengatakannya lagi bahwa kami di WHO tidak menganjurkan penguncian sebagai cara utama untuk mengendalikan virus ini,” katanya.



Pria yang juga pernah menjabat sebagai Utusan Khusus Sekertaris Jenderal PBB itu mengatakan, mungkin tingkat kemiskinan akan meningkat dua kali pada tahun depan dan menyebut efek dari penguncian benar-benar menghancurkan industri pariwisata di seluruh dunia.

"Sebenarnya ini adalah bencana global yang mengerikan. Jadi, kami benar-benar mengimbau semua pemimpin dunia, berhenti menggunakan penguncian sebagai metode kontrol utama Anda. Kembangkan sistem yang lebih baik untuk melakukannya. Bekerja sama dan belajar dari satu sama lain, tapi ingat, penguncian hanya memiliki satu konsekuensi yang tidak boleh Anda remehkan dan itu membuat orang miskin menjadi jauh lebih miskin," tukasnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)