Polisi yang Terlibat pada Insiden Penembakan di Barukang Kembali Bertugas

Rabu, 21 Oktober 2020 - 23:32 WIB
loading...
Polisi yang Terlibat pada Insiden Penembakan di Barukang Kembali Bertugas
12 anggota Polres Pelabuhan yang terlibat pada insiden penembakan sudah mulai bertugas. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Usai menjalani masa tahanan indisipliner selama 21 hari, 12 anggota Polres Pelabuhan yang terlibat dalam insiden penembakan di Jalan Barukang Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung kembali bertugas.

Hal ini disampaikan Kapolres Pelabuhan Makassar , AKBP Kadarislam Kasim yang menyebutkan anggotanya tersebut sudah kembali bertugas, usai diputus dalam sidang etik di Propam Polda Sulsel dalam kasus penembakan maut tiga orang warga di Jalan Barukang.



"Iya sudah kembali bertugas. Tapikan mereka masih harus menjalani sanksi administrasi, seperti tidak boleh sekolah, ditunda kenaikan pangkat, sampai mutasi kan. Jadi yang selesai itu hukumannya yang penempatan di sel khusus di Polda. Sanksi administrasi masih jalan," kata AKBP Kadarislam Kasim melalui sambungan telepon, Kamis (21/10/2020).

Diketahui 12 anggota polri, terdiri dari tiga perwira dan sembilan bintara Polres Pelabuhan dan Polsek Ujung Tanah divonis bersalah karena terbukti melanggar prosedur dalam bertugas mengamankan keributan di kawasan padat penduduk itu. Vonis dibacakan dalam sidang yang digelar di Kantor Polda Sulsel , Kamis, (24/09/2020) lalu.

Adapun para polisi pelanggar itu masing-masing AKP TH, Iptu MS, Ipda MF yang berstatus sebagai perwira. Sementara bintara masing-masing adalah, Aipda IB, Aipda JM, Bripka MA, Bripka MI, Bripka US, Bripka YG, Brigpol IF, Brigpol HP dan Aiptu HM. Mereka menjalani masa hukuman selama 21 hari terhitung sejak vonis dibacakan.

Meski telah menjalani hukuman indisipliner, mereka masih harus mempertanggungjawabkan perbuatan pidana yang sebelumnya telah dilaporkan pihak keluarga korban. Namun Kadarislam mengaku proses kelanjutan pidana terhadap belasan anggotanya tersebut merupakan gawai Polda Sulsel .

"Itu Polda yang tangani, saya tidak bisa jawab itu," ucap dia.



Insiden berdarah itu diketahui terjadi pada Minggu 30 Agustus 2020, dini hari. Tiga warga jadi korban penembakan yakni Anjas (23), Amar (18) dan Iqbal (22). Nahas Anjas meninggal dunia setelah tertembak di kepala, dua lainnya tertembak di bagian kaki.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)