IDI Apreasiasi Program Kesehatan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari

Selasa, 27 Oktober 2020 - 15:24 WIB
loading...
IDI Apreasiasi Program Kesehatan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Halik Malik. Foto: Istimewa
A A A
MAROS - Program kesehatan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari mendapat respon positif dari kalangan dokter. Salah satunya, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang juga merupakan putra Maros, dr Halik Malik.

Halik mengapresiasi program Maros keren seperti jaminan kesehatan bagi seluruh warga Maros, utamanya yang tidak mampu dan pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah.



Saat ini, kata dia, baru ada sekitar 70-an persen warga Maros yang tercover dalam jaminan kesehatan. Selebihnya itulah yang akan menjadi tanggung jawab dari Pemkab Maros . Kedepannya, dia berharap program Maros Keren bisa mengalokasi anggaran untuk itu.

“Saya pribadi sangat mengapresiasi program yang ditawarkan oleh Pak Chaidir dan ibu Suhartina ini, utamanya dalam bidang kesehatan. Jadi memang kedepannya Pemdalah yang harus mengalokasikan anggaran untuk mencover jaminan kesehatan bagi warga yang tidak mampu,” katanya, Selasa (27/10/2020).

Terkait pelayanan kesehatan, Halik menyebut program pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah merupakan sebuah inovasi yang menurutnya tidak terlalu sulit untuk direalisasikan selama sarana pendukungnya bisa dibenahi, seperti optimalisasi Puskesmas Pembantu (Pustu).

“Pelayanan kesehatan sampai kepelosok ini juga menjadi tantangan kedepan. Tapi itu tidak sulit jika memang sarana pendukungnya dibenahi, seperti optimalisasi Pustu dan penambahan Tenaga medis. Jika perlu, pemanfaatan teknologi juga sudah harus dilakukan,” lanjutnya.

Halik juga mengapresiasi niat baik paslon bertagline Hati Kita Keren, yang akan memberikan beasiswa bagi anak-anak muda Maros yang memiliki prestasi akademik untuk menjadi seorang dokter. Menurutnya, itu sebuah investasi kesehatan jangka Panjang yang tidak bisa dirasakan dalam 1 sampai 5 tahun.

“Iya jadi memang harus ada juga investasi seperti itu dan memang itu tidak instan. Penambahan dokter ini memang sebuah keharusan karena memang kita masih sangat kekurangan. Untuk memenuhi semua program itu memang harus ada target jangka Panjang juga,” sebutnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)