Kampanye Virtual, Chaidir-Suhartina Pertajam 12 Program dan Teken Kontrak Politik

Minggu, 08 November 2020 - 18:43 WIB
loading...
Kampanye Virtual, Chaidir-Suhartina Pertajam 12 Program dan Teken Kontrak Politik
Chaidir Syam-Suhartina Bohari teken kontrak politik saat menggelar kampanye akbar secara virtual. Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Maros nomor urut 2, Chaidir Syam-Suhartina Bohari menggelar kampanye akbar secara virtual yang disiarkan langsung melalui media sosial .

Kampanye akbar itu diawali dengan pembacaan doa dan sambutan dari ketua tim pemenangan Hati Kita Keren , Muh Irfan AB serta pidato dari founder Laskar Orang Biasa, Wawan Mattaliu.

Saat menyampaikan orasi politik, Chaidir dan Suhartina lebih mempertajam 12 program yang mereka usung. Mulai dari meyiapkan kemudahan akses 20 ribu peluang kerja dan bisnis baru hingga kerja sama dengan kampus dan lembaga peneliti untuk pengembangan SDM .



"12 program ini kami namakan program Maros Keren. Insyaallah kalau kami terpilih, program inilah yang akan kami jalankan sebagai program pemerintah ke depannya," kata Chaidir, Minggu (8/11/2020).

Usai menyampaikan pidato politiknya, mereka lanjut dengan menandatangani kontrak politik yang juga berisikan 12 poin program Maros Keren. Kontrak politik itu sebagai komitmen mereka untuk pemerintahan yang baik, bersih dan berpihak kepada rakyat.



"Jadi kontrak politik yang kami buat ini juga sekaligus sebagai pengingat saat kami terpilih untuk menjalankan apa yang telah kami sampaikan ke masyarakat Maros, baik itu yang memilih kami ataupun tidak," lanjutnya.

Tak lupa, Chaidir juga kembali menegaskan jika dirinya dan Suhartina selalu berlapang dada menghadapi terpaan isu miring dan juga fitnah kepada dirinya yang beberapa hari terkahir sangat masif di media sosial pasca dirilisnya hasil survei yang memenangkan pasangan itu.

"Menanggapi isu miring dan juga fitnah itu, saya bersama ibu Suhartina menyampaikan kalau kami selalu memaafkan dan juga mendoakan agar pelaku itu bisa sadar. Pola seperti ini kita tahu terjadi lima tahun lalu," pungkasnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)