RAPBD 2021, Pemkot Diprediksi Defisit Anggaran Rp298 Miliar

Rabu, 25 November 2020 - 08:37 WIB
loading...
RAPBD 2021, Pemkot Diprediksi Defisit Anggaran Rp298 Miliar
Pemerintah Kota Makassar diprediksi defisit anggaran di RAPBD 2021. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar diprediksi mengalami defisit anggaran di 2021 sebesar Rp298 miliar. Defisit itu terjadi karena pendapatan daerah tidak mampu mengakomodir anggaran belanja daerah.

Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021, anggaran belanja daerah mencapai Rp4,22 triliun sementara pendapatan daerah hanya Rp3,92 triliun. Terdapat selisih atau kekurangan anggaran sebesar Rp298 miliar.

Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengaku defisit anggaran yang diestimasi terjadi tahun depan masih bisa ditaktisi. Apalagi kondisi perekonomian diprediksi sudah mulai bergeliat.

"Defisit itu akan kita tutupi nanti dengan pembiayaan netto. Kita sudah punya strategi, itukan masih ada penyelarasan terkait dengan pandapatan," kata Rudy.



Besarnya defisit anggaran yang diproyeksikan pada APBD 2021 dikarenakan ada banyak program prioritas yang harus dikerjakan dan butuh anggaran yang cukup besar. Bahkan, anggaran belanja daerah naik Rp8,98 miliar jika dibandingkan tahun ini yang hanya Rp4,21 triliun.

Rudy menyampaikan kebijakan pemerintah kota dalam menyusun APBD 2021 tidak lepas dari upaya menggerakan kembali perekonomian yang terpuruk akibat pendemi virus corona. Sehingga program yang disusun fokus menggenjot sektor pariwisata dan investasi. Namun tetap memerhatikan sektor pelayanan dasar di masyarakat.

Sebagai upaya menggenjot sektor pariwisata dan investasi yakni dengan menghadirkan infrastruktur baru. Diantaranya, melanjutkan pembangunan pedestrian Metro Tanjung Bunga, merevitalisasi Anjungan Pantai Losari, membangun gedung parkir di kawasan strategis, membenahi pasar tradisional, dan melanjutkan kembali pembangunan dua rumah sakit yang sempat terbengkalai.

"Jadi kita akan coba mengoptimalisasi semua potensi yang ada, dan kita akan dapat titik temunya nanti karena ini masih akan ada pembahasan di komisi," tutur dia.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8039 seconds (0.1#10.140)