Ketua Bawaslu Maros Pastikan Mobil yang Digerebek Bukan Kasus OTT

Senin, 07 Desember 2020 - 23:05 WIB
loading...
Ketua Bawaslu Maros Pastikan Mobil yang Digerebek Bukan Kasus OTT
Tangkapan layar dari video yang menunjukkan beberapa orang menggerebek mobil pasangan calon yang dikita membawa sembako untuk pemilih. Foto: Istimewa
A A A
MAROS - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maros , Sufirman memastikan kasus yang terjadi di Desa Baji Pamai, Kecamatan Cenrana bukanlah operasi tangkap tangan (OTT) seperti yang diberitakan oleh salah satu media daring.

Menurut Sufirman, istilah OTT tidak dikenal di Bawaslu , melainkan hanya ada temuan dan laporan. Untuk kasus di Cenrana kata dia, murni sebagai temuan sekaligus laporan.



"Istilah OTT tidak dikenal di Bawaslu , yang ada hanya temuan dan laporan, tadi itu adalah temuan sekaligus ada yang melapor," sebut Sufirman saat dihubungi, Senin (7/12/2020).

Terkait adanya temuan berupa amplop yang berisi sejumlah uang dan diduga akan disebarkan ke calon pemilih sebagai imbalan, Sufirman menegaskan, masih dibutuhkan klarifikasi atau keterangan dari semua pihak untuk memastikannya.

"Dibutuhkan klarifikasi atau keterangan semua pihak ini baru bisa dipastikan. (Saat ini) Dilakukan kajian kemungkinan adanya dugaan pelanggaran atau tidak baik dari aspek materilnya maupun formilnya atas laporan pelapor," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga yang merupakan tim dari pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Maros, Andi Harmil Mattotorang-Andi Ilham Nadjamuddin menggerebek mobil yang awalnya mereka duga membawa sembako dan uang politik di Desa Baji Pamai, Kecamatan Cenrana.



Mobil itu diketahui merupakan kendaraan tim paslon Chaidir Syam-Suhartina Bohari . LO paslon nomor 2 ini, Denni Santoso, seperti diberitakan sebelumnya mengaku bahwa keberadaan pihaknya di lokasi untuk mendistribusikan operasional tim. Bukan seperti yang disangkakan, membawa uang politik dan sembako .

"Kami juga kaget karena berita dan videonya itu seolah-olah kami ditahan karena bawa sembako dan uang untuk serangan fajar. Padahal itu semua tidak benar. Yang ada kami bawa masker sama uang operasional tim kami,” kata Denni Santoso.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1940 seconds (0.1#10.140)