Timpora Makassar Ikut Lakukan Pengamanan Pilkada Serentak

Selasa, 08 Desember 2020 - 12:50 WIB
loading...
Timpora Makassar Ikut Lakukan Pengamanan Pilkada Serentak
Suasana rapat yang digelar Timpora Makassar yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Makassar, Selasa, (08/12/2020). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kota Makassar, ambil bagian dalam pengamanan Pilwalkot Makassar yang digelar pada Rabu, (09/12/2020).

Hal ini setelah mereka melakukan rapat koordinasi di Kantor Imigrasi (Kanim) Makassar, Selasa, (08/12/2020).

Rrapat tersebut dipimpin oleh Agus Winarto, Kepala Imigrasi Makassar , Dodi Karnida Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan dan para anggota Timpora yaitu unsur Kesbangpol Kota, Kepolisian, TNI, KPU, dan Bawaslu.



Kepala Imigrasi Makassar Agus Winarto menyampaikan bahwa, Timpora ini merupakan sarana pertukaran informasi terkait keberadaan dan kegiatan WNA termasuk pengungsi.

"Khususnya menjelang Pilkada Kota Makassar kita harap agar tidak ada WNA/Pengungsi yang melakukan perbuatan melanggar hukum maupun terdapat media atau LSM asing yang meliput atau memantau Pilkada tetapi tidak memenuhi perizinan yang sudah ditentukan," katanya berdasarkan keterangan tertulis.

Dirinya mengatakan, sehubungan dengan hal tersebut, maka Timpora ini tanggal 9 Desember akan melakukan operasi pencegahan agar tidak ada WNA yang memanfaatkan momen Pilkada ini.

"Dengan memantau TPS-TPS yang berdekatan dengan rumah singgah (Community House) yang banyak pengungsinya seperti di Kecamatan Tamalanrea dan Tamalate," jelasnya.

Terkait dengan keberadaan pengungsi di Kota Makassar, lanjut Dodi saat ini jumlahnya ada sebanyak 1.667 orang dan sesuai Perpres 125/2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri, keberadaan mereka menjadi tanggung jawab Satgas Penanganan Pengungsi yang dipimpin oleh unsur pemerintah daerah kota maupun provinsi.



"Sedangkan dari unsur keimigrasian yang melaksanakannya ialah Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) yaitu dalam hal pengawasan dan pendataannya," katanya.

Dodi merinci bahwa para pengungsi ini berasal dari 13 negara masing-masing berasal dari 8 negara Asia dan 5 Afrika yaitu Somalia (148 orang), Sudan (66) Ethiopia (25), Eritria (2) dan Mesir (1) sedangkan yang terbanyak ialah Afghanistan (1.121 orang) disusul Myanmar (156) dan Iran (47).
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)