Penghulu di Maros Terobos Banjir Pakai Jolloro Demi Nikahkan Warga

Senin, 21 Desember 2020 - 18:50 WIB
loading...
Penghulu di Maros Terobos Banjir Pakai Jolloro Demi Nikahkan Warga
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Muhammad Abd Rasyid (kiri) menjalankan tugasnya menikahkan warga di tengah kondisi banjir. Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Seorang penghulu yang juga kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Muhammad Abd Rasyid nekat menerobos banjir menggunakan kapal jolloro demi menikahkan warganya, Senin (21/12/2020).

Abd Rasyid menikahkan calon pengantin Sulaiman bin Abd Hamid dengan Suriyanti binti M Said yang berdomisili di Lingkungan Sulilie Pangkajene, RT 003/RW 002 Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru.



Memang dalam beberapa hari terakhir, hujan deras terus mengguyur Kabupaten Maros. Kondisi ini membuat beberapa wilayah di Maros terendam air setinggi 1,5 meter. Meski dalam kondisi banjir , pernikahan kedua mempelai tetap dilaksanakan.

“Untuk menuju ke lokasi akad nikah, kami harus menyeberang sungai lewat penyeberangan di Lekoala Desa Borikamase. Hal itu karena kendaraan mobil dan motor tidak bisa tembus karena banjir ," jelas Imam Kelurahan Pallantikan, Puang Sayyid Ahmad Asseggaf yang mendampingi Abd Rasyid Baru ke lokasi akad nikah.

Dia menambahkan, untuk sampai ke lokasi, penghulu harus naik perahu dua kali, menyeberangi sungai yang airnya sudah meninggi dan deras akibat curah hujan tinggi.

"Setelah itu kami harus berjalan kaki lagi, kemudian naik perahu untuk menjangkau rumah calon pengantin yang terendam banjir," jelasnya.



Kedatangan Abdul Rasyid, disambut keluarga pengantin dengan suka cita, karena menghapus rasa cemas yang sempat khawatir petugas dari KUA tidak dapat mencapai rumah calon pengantin karena banjir . Karena sulitnya akses ke lokasi, prosesi akad nikah baru terlaksana pada pukul 12.05 wita.

“Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami sebagai penghulu untuk melakukan pengawasan nikah. Tugas ini tetap harus dijalankan baik saat cuaca hujan ataupun panas. Terlebih lagi bahwa masyarakat sangat menanti kehadiran penghulu/kepala KUA dalam acara pernikahan yang sangat sakral tersebut. Kehadiran petugas dari KUA saat acara pernikahan juga sebagai bentuk legitimasi bahwa pernikahan mereka betul terdaftar dan tercatat di KUA ," ujar Abd Rasyd.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)