Harga Kedelai Terus Naik, Pengusaha Tempe di Gowa Terancam Tutup Sementara

Senin, 04 Januari 2021 - 14:50 WIB
loading...
Harga Kedelai Terus Naik, Pengusaha Tempe di Gowa Terancam Tutup Sementara
Aktivitas pembuatan tahu dan tempe di salah satu lokasi di Kabupaten Gowa. Foto: Sindonews/Herni Amir
A A A
GOWA - Harga komoditas kedelai di Kabupaten Gowa terus merangkak naik, hingga pengusaha tempe terancam menutup sementara usahanya.

Diketahui sebelumnya, bahan pokok pembuatan tahu tempe itu Rp7.000 per kilogram, kini menembus harga Rp9.600 per kilogram.

Salah satu pengusaha tempe di Kabupaten Gowa, Suarni, mengatakan, ada kemungkinan harga tempe akan menebus level Rp10.000 per kilogram.



Dan jika itu terjadi, lanjutnya, maka besar kemungkinan dia akan menghentikan sementara produksi tahu tempe hingga harga kedelai kembali stabil.

"Kalau kedelai terus naik, pasti menyulitkan kami, apalagi kami juga punya empat karyawan yang harus digaji. Kalau harganya naik terus, bisa saja untuk sementara ditutup," ujarnya, Senin (4/1/2020).

Menurut Suarni, imbas kenaikan harga kedelai sudah dirasakannya. Kenaikan harga kedelai membuat dirinya terpaksa menaikkan harga tahu dari Rp70.000 menjadi Rp75. 000 per ember.

Selain itu, produksi juga diturunkan. Jika bulan lalu, pabrik yang berlokasi di Jalan Swadaya Sombaopu itu masih membuat 750 kilo tahu dan tempe per hari, kini hanya 400 kilo per hari.



Kepala Pasar Minasa Maupa Zainuddin Langke menjelaskan, kelangkaan tempe yang sempat terjadi beberapa hari lalu bukan karena kenaikan harga kedelai.

Akan tetapi kata dia, karena pada 31 Desember lalu produksi tempe dihentikan karena memasuki libur. Sementara lama produksi dari kedelai menjadi tahu tempe butuh 3 hari.

"Hari ini semoga sudah normal. Memang ada sedikit harga naik dari kedelai itu sendiri tapi tidak terlalu signifikan," katanya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3306 seconds (0.1#10.140)