1.549 Tenaga Kesehatan di Maros akan Disuntik Vaksin Covid-19

Rabu, 06 Januari 2021 - 18:02 WIB
loading...
1.549 Tenaga Kesehatan di Maros akan Disuntik Vaksin Covid-19
Pemkab Maros mewajibkan tenaga kesehatan untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Foto: SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAROS - Sekitar 1.549 tenaga kesehatan di Kabupaten Maros akan mendapatkan vaksin Covid-19 . Mereka menjadi prioritas utama dalam penggunaan vaksin tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Maros, Andi Dhavied Syamsuddin menegaskan, pemberian vaksin Covid-19 yang saat ini sudah berada di kantor Dinas Kesehatan Sulsel akan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes) .



"Kita akan memprioritaskan tenaga kesehatan dulu untuk pemberian vaksin. Ada sekitar 1.549 tenaga kesehatan yang akan divaksin. Saat ini kita sisa menunggu petunjuk dari provinsi untuk pelaksanan vaksinnya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Dia mengatakan, saat ini, tim koordinator pelaksana vaksin telah melakukan rapat terkait tahapan jadwal pelaksanaan dan instruksi untuk pelaksanaan vaksin. Saat ini yang menjadi prioritas kabupaten adalah membenahi tempat penyimpanan vaksin tersebut.

"Sekarang membuat SK penanggung jawab pelaksanaan vaksin. Untuk pelaksanaan pemberian vaksin akan di-SK-kan segera. Rencana awal yang akan divaksin pertama adalah nakes . Data terakhir dari Dinkes 1.549. Itupun nanti dijadwal oleh Dinkes tahapan pemberian vaksin ke nakes ," ujarnya.

Terkait simpang siurnya penggunaan vaksin untuk tenaga kesehatan ini, mantan Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Maros ini menuturkan, pihaknya mewajibkan nakes di Maros untuk divaksin.

"Kalau berdasarkan aturan dan anjuran, nakes harus menjadi prioritas utama. Karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan pelayanan dan pasien Covid. Instruksinya juga seperti itu. Optimis seluruh nakes di Maros bersedia untuk divaksin," jelasnya.



Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Syarif menambahkan, meski yang menjadi prioritas utama vaksin adalah tenaga kesehatan dan dokter, namun tidak semuanya bisa divaksin. Pihaknya masih akan melakukan verifikasi dan wawancara kepada nakes terkait beberapa hal masalah penyakitnya.

"Tidak semua nakes bisa divaksin, karena kita juga masih harus melihat riwayat penyakit, komorbitnya. Dan yang sementara menyusui dan hamil juga tidak bisa divaksin," jelasnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2182 seconds (0.1#10.140)