Semua Harus Terlibat Mengatasi Terorisme

Rabu, 06 Januari 2021 - 23:30 WIB
loading...
Semua Harus Terlibat Mengatasi Terorisme
Garis polisi membentang di sekitar lokasi penembakan dua orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard, Kota Makassar, Rabu, (06/01/2021). Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menembak mati dua terduga teroris di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (06/01/2021).

Operasitersebut dibantu oleh Polda Sulsel , Polres Poso dan Polrestabes Makassar. Dua orang yang ditembak itu diduga kuat merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel.



Pengamat intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyebut bahwa sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat bekerja sama dengan instansi keamanan nasional dan pemerintah lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme .

"Menurut pandangan saya, perang melawan tindak pidana terorisme tidak lagi mengandalkan aktor-aktor penyelenggara keamanan nasional semata, tetapi sudah harus melibatkan banyak lembaga negara dan semua institusi pemerintah lainnya," kata Susaningtyas kepada SINDOnews, Rabu (6/1/2021).

Menurut Nuning sapaaan akrabnya, melawan terorisme sudah harus dibangun kerja sama keamanan lintas negara. Semua negara dan organisasi internasional di dunia tentunya dapat membentuk kerja sama keamanan yang kokoh. Fokus salah satunya adalah lintas laut di Indonesia.



"Kita juga harus mengatensi jalur terorisme melalui laut. Stabilitas keamanan laut di perairan Indonesia juga ditujukan untuk pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme maritim. Jaringan terorisme internasional yang berkembang saat ini, dapat memanfaatkan laut sebagai media penyebaran pelaku teroris dan senjatanya," ungkapnya.

Mantan anggota Komisi I DPR RI itu bilang, sejatiya dengan terbentuknya Kopassus TNI , maka upaya pemerintah memberantas teroris akan semakin fokus dan tuntas. Interoperabilitas Kopassus TNI dan Detasemen Khusus 88 Polri merupakan dambaan mayoritas masyarakat Indonesia.



" Terorisme , radikalisme dan ekstremisme di Indonesia memang harus dilawan oleh semua komponen bangsa. Saat ini terorisme adalah musuh bersama yang memang menjadi target bersama TNI-Polri ," papar Nuning.

Sedangkan mengatasi kasus terorisme di daerah kata dia, sebenarnya cukup polda terkait yang bekerja. "Tetapi bila eskalasi meningkat berindikasi dapat mempengaruhi situasi keamanan nasional dapat ditarik ke pusat Mabes Polri ," pungkas wanita lulusan Doktoral Universitas Padjajaran Bandung itu.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2101 seconds (0.1#10.140)