Pengguna Jalan Keluhkan Jalur Trans Sulawesi di Maros yang Rusak Parah

Kamis, 28 Januari 2021 - 13:36 WIB
loading...
Pengguna Jalan Keluhkan Jalur Trans Sulawesi di Maros yang Rusak Parah
Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan Trans Sulawesi di Maros yang mengalami kerusakan parah. Foto: Sindonews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Sejumlah pengendara yang melintas di jalan Trans Sulawesi poros Maros mengeluhkan kondisi jalan yang rusak , tepatnya di depan Balitsereal Kecamatan Lau Kabupaten Maros.

Hujan yang terus mengguyur sejak beberapa hari ini pun, membuat lubang yang menganga dan dalam tertutupi oleh air hingga sangat mebahayakan pengendara.

Dari pantauan, ada sekitar 500 meter panjang ruas jalan di lokasi itu yang mengalami rusak berat. Padahal, jalan itu telah diperbaiki pada Februari 2020 lalu, namun kembali rusak karena air genangan air. Saat ini, jalan itupun kembali diperbaiki.



"Sangat berbahaya karena lubangnya sangat dalam baru kan tertutupi sama air. Apalagi kalau orang naik motor. Katanya sudah banyak yang kecelakaan di sini karena menghindari lubang," kata seorang pengendara, Jamaluddin, Kamis (28/01/2021).

Lebih bahayanya lagi, kata dia, jalan rusak itu tepat berada di jalur lurus, sehingga banyak pengendara yang tidak tahu kondisi jalan tetap tancap gas dan banyak yang akhirnya mengalami kecelakaan. Terakhir, mobil milik BPJS Ketenagakerjaan terjun ke sungai karena menghindari lubang.

"Itukan jalur lurus yah, jadi kalau orang tidak tahu itu dibalap saja. Apa lagi lubangnya tertutup sama air. Ini sangat bahaya sekali. Apa lagi kalau malam hari dan kondisinya hujan juga. Itu saya liat juga di medsos ada mobil jatuh ke sungai karena hindari lubang," lanjutnya.

Senada dengan hal itu, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, M Irfan AB juga kembali menyoroti kerusakan jalan poros trans Sulawesi utamanya di sejumlah titik di Maros. Sejak musim hujan ini, sejumlah ruas jalan poros dari Maros menuju Pangkep dan juga Makassar kondisinya sangat memprihatinkan.

Tak jarang, kecelakaan dan juga kemacetan pun terjadi. Padahal, perbaikan jalan setiap kali ada kerusakan, juga selalu dilakukan. Namun, sistim tambal sulam jalan poros itu tidak berlangung lama, karena saat ada genangan, jalan itu kembali berlubang.



“Nah itu dia makanya kita juga heran kenapa kok jalan itu masih sering rusak padahal perbaikannya rutin dilakukan. Inikan jadi pertanyaan juga, apakah kualitas perbaikannya itu sesuai atau tidak. Apakah sistem tambal sulam itu efektif,” kata Irfan, Kamis (28/01/2021).

Irfan pun meminta agar pihak yang melakukan perbaikan jalan itu, harus tetap mengutamakan kualitas ketimbang memburu kuantitas perbaikan jalan. Begitupun pada pihak Balai Besar Jalan untuk lebih ketat melakukan pengawasan kualitas jalan agar kualitasnya terjaga.

“Kami minta agar pengerjaan jalan ini harus lebih memperhatikan kualitas. Pihak Balai juga saya harap lebih aktif melakukan pengawasannya lebih ketat lagi ke pihak ketiga yang melakukan pemeliharaan. Masa belum setahun sudah harus diperbaiki lagi,” ujarnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3412 seconds (0.1#10.140)