Pemkab Gowa Gandeng PGRI Susun SOP Pembelajaran Tatap Muka

Sabtu, 10 April 2021 - 10:55 WIB
loading...
Pemkab Gowa Gandeng PGRI Susun SOP Pembelajaran Tatap Muka
Simulasi pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah di Kota Makassar beberapa waktu lalu. Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa merencanakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli mendatang. Hal tersebut mengikut pada rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, dalam menindaklanjuti hal tersebut, Pemkab Gowa menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyusun standard operational procedure (SOP) pembelajaran tatap muka.



"Apabila seluruh tenaga pendidik telah selesai divaksin kita tinggal menunggu SOP disahkan, maka pembelajaran tatap muka sudah bisa dilaksanakan. Apalagi memang penentuan pelaksanaan PTM merupakan hak prerogatif dari pemerintah daerah," ungkapnya, Jumat (9/4/2021).

Menurut Adnan, SOP ini harus disusun secara holistik. Tidak hanya Fokus pada proses di kelas saja, tetapi seluruh wilayah di dalam sekolah harus diperhatikan untuk menghindari penularan Covid-19 klaster sekolah.

SOP ini harus disusun secara bersama - sama dengan memperhatikan standar protokol kesehatan yang tepat untuk pelaksanaan PTM. Jumlah siswa, jarak, penggunaan masker, dan yang terpenting adalah kepatuhan kita semua terhadap SOP tersebut, disinilah peran PGRI.



Adnan berharap tidak ada metode trial and error di dalam SOP ini, dan akan disimulasikan terlebih dahulu sebelum disahkan agar dapat berjalan secara efektif.

Dia juga meminta agar sebelum pelaksanaan sekolah tatap muka ini seluruh guru mulai TK, SD, SMP, himgga SMA pun harus sudah divaksin. Paling lambat pertengahan Mei mendatang sudah tuntas vaksinasi.

"Jadi yang belum vaksin silakan vaksin April ini atau paling lambat Mei. Kenapa karena kita harus pastikan sebelum sekolah tatap muka dimulai semua guru sudah menjalani masa pembentukan antibodi selama 28 hari pasca divaksin," katanya.

Baca juga: PTM Terbatas, Guru Harus Disiapkan untuk Pembelajaran dengan Paradigma Baru

Adnan juga meminta jajaran Disdik Sulsel agar memberikan data guru yang belum divaksin kepada Pemkab Gowa untuk dilakukan warning vaksin. Sehingga jika ada guru SMA-SMK yang belum divaksin, maka datanya diberikan kepada Pemkab Gowa supaya kita bisa lakukan sinkronisasi berapa guru SD yang sudah divaksin, berapa guru SMP, SMA, SMK termasuk guru SLB.

"Kenapa kita butuh data guru yang belum divaksin? Agar kami selaku pemerintah daerah bisa segera menindaklanjuti secara cepat agar guru yang belum divaksin bisa segera divaksin. Kalau misalnya ada guru yang belum divaksin di provinsi maka berikan ke kami cepat agar bisa dilakukan vaksinasi,” paparnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1174 seconds (0.1#10.140)