Salat Tarawih di Masjid Dibolehkan, Pemkab Gowa Buatkan SOP

Minggu, 11 April 2021 - 07:41 WIB
loading...
Salat Tarawih di Masjid Dibolehkan, Pemkab Gowa Buatkan SOP
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa segera membuat standar operasional prosedur (SOP) untuk mengatur jarak jamaah saat pelaksanaan salat tarawih. Foto: Istimewa
A A A
SUNGGUMINASA - Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman membolehkan pelaksanaan salat tarawih pada bulan suci Ramadan 1442 Hijriah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa segera membuat standar operasional prosedur (SOP) untuk mengatur jarak jamaah saat pelaksanaan salat tarawih di masjid.

Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengatakan, forkopimda telah sepakat akan mengikuti putusan pemerintah terkait pelaksanaan salat tarawih.

"Kalau keputusan pemerintah mengatakan boleh melaksanakan salat tarwih di masjid dan buka puasa di masjid, maka nanti kita akan buatkan terkait protokol kesehatan," ujarnya, Sabtu (10/4/2021).

Menurut Adnan, pihaknya akan membuatkan SOP berkaitan dengan jarak atau saf. Selain itu, seluruh jamaah juga diminta untuk menggunakan masker saat pelaksanaan salat tarawih.



Adnan mengaku telah menginstruksikan PMI agar bekerja sama dengan masjid-masjid untuk penyemprotan disinfektan rutin. "Dulu kan kita pernah menyelenggarakan penyemprotan disinfektan serentak di desa dan kelurahan, alat-alatnya itu kan masih ada," ujar Adnan.

Pemkab juga akan kembali menrunkan tim untuk mengecek penerapan protokol kesehatan (prokes) setiap masjid di Kabupaten Gowa, meski 90% kondisi masjid di daerah ini sudah menerapkan prokes.

"Ini sebagai langkah memasuki Ramadan. Di bulan suci banyak kegiatan masyarakat di masjid seperti iktikaf maupun tarawih," katanya.



Selain itu, seluruh imam masjid di Kabupaten Gowa diharapkan telah melaksanakan vaksin pada April ini. Pihaknya bahkan berharap semua sudah divaksin dosis kedua. Bagi yang belum divaksin diminta segera melaporkan.

Program vaksinasi ini untuk melindungi para imam dan marbot yang ada di Kabupaten Gowa agar tidak tertular Covid-19 dan mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Karena pada bulan Ramadan, aktivitas dan interaksi akan lebih banyak terjadi di masjid antara jamaah dan imam, sehingga risiko penularannya juga tinggi.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5179 seconds (0.1#10.140)