Kabupaten Wajo Kini Nol Kasus Aktif Covid-19

Selasa, 20 April 2021 - 17:01 WIB
loading...
Kabupaten Wajo Kini Nol Kasus Aktif Covid-19
Petugas kesehatan melakukan swab test drive thru beberapa waktu yang lalu. Foto: SINDOnews/Dok/Ilustrasi
A A A
WAJO - Satgas Penanganan Covid-19 mengonfirmasi sudah tak ada lagi warga yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Wajo. Saat ini, daerah berjuluk Kota Santri itu sudah nol kasus aktif Covid-19 .

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Wajo, Safaruddin mengatakan, semua pasien yang terpapar, baik yang menjalani perawatan maupun isolasi mandiri telah dinyatakan sembuh.



"Alhamdulillah, sudah tidak ada lagi kasus aktif. Terakhir, kemarin ada warga Kecamatan Tempe yang menjalani isolasi mandiri , tapi sudah dinyatakan sembuh," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (20/4).

Menurut Kabid Humas Diskominfotik Kabupaten Wajo itu, dari catatan Satgas, sejak pandemi Covid-19 dimulai, ada 786 orang yang terpapar. Dari 786 orang yang terpapa 20 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 766 orang telah dinyatakan sembuh.



Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Wajo masih terus mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas.

"Dengan kondisi nol kasus Covid-19, kita tetap mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas, tetap terapkan 4M," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, ke depan pemerintah akan mengupayakan langkah-langkah agar tak ada lagi kasus Covid-19 baru. Salah satunya dengan tetap mendorong penerapan protokol kesehatan , khususnya selama Ramadhan .



"Insyaallah, demi kelancaran dan keamanan proses beribadah kita, aturan-aturan yang dibuat pemerintah mohon diindahkan. Kita tidak ingin ada klaster baru dan penyebaran virus ini tidak terkendali," sambungnya.

Meski nol kasus, lanjut Amran, Kabupaten Wajo masih dikategorikan sebagai zona risiko rendah atau zona kuning. "Untuk perubahan status tingkat risiko itu dirilis Dinkes provinsi , nol kasus tidak serta merta merubah status. Ada 12 indikator penilaian zonasi," tandasnya
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2745 seconds (0.1#10.140)